# Tags
#Berita Teknologi #Budaya #Politik Korea #Sosial

Strategi SM Entertainment dalam Mempopulerkan Teknologi Budaya Baru di Pasar Tiongkok

 

source : google

Pada saat ini, dengan persaingan antarnegara semakin intens dan sumber daya alam semakin terbatas, negara-negara sedang mencari alternatif dalam hal ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada negara lain. Dalam mengatasi tantangan ekonomi ini, negara-negara terus berupaya menemukan solusi, dan salah satu pendekatannya adalah melalui pemanfaatan ekspor budaya. Budaya memegang peran penting sebagai salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Dan salah satu negara yang dikenal karena keberhasilannya dalam mengekspor budayanya adalah Korea Selatan.

Korea Selatan juga telah menjadi perhatian global berkat Korean Wave, sebuah fenomena budaya yang membuatnya menjadi kekuatan budaya yang sukses dan subjek banyak penelitian. Korean Wave atau Hallyu Wave telah menarik minat banyak orang, terutama dalam hal musik dari Korea Selatan yang dikenal sebagai K-pop. Menurut data dari Korea Foundation pada tahun 2018, terdapat sekitar 89,19 juta penggemar budaya Korea di seluruh dunia, meningkat sebesar 22 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 73,12 juta penggemar pada tahun 2017.

K-Pop telah menjadi produk ekspor baru yang memiliki daya tarik yang kuat, dengan kualitas unggul yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Keberhasilan musik K-Pop tidak lepas dari peran vital perusahaan swasta di Korea Selatan. Melalui industri hiburan, perusahaan seperti SM Entertainment telah memainkan peran kunci dalam mengekspor karya-karyanya, yang pada akhirnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Sebagai salah satu dari perusahaan industri hiburan terbesar dan tertua di Korea Selatan, didirikan pada tahun 1995 oleh Lee Soo Man, SM Entertainment telah menjadi tempat bagi banyak artis ternama Korea Selatan dan mendominasi pasar hiburan domestik.

SM Entertainment secara khusus menekankan nilai budaya sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasionalnya, dengan menerapkan slogan “Culture First, Economy Next”. Hal ini menggambarkan pentingnya mengandalkan budaya sebagai salah satu ekspor utama negara, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Korea Selatan telah berhasil membangun citra sebagai negara yang mengekspor produk budaya populer, yang dikenal dengan sebutan Korean Wave atau Hallyu Wave. SM memiliki visi untuk mendorong Korea Selatan sebagai pusat kekuatan ekonomi melalui warisan budayanya. Dalam usahanya mengembangkan konten-kontennya, mereka memperkenalkan konsep Culture Technology, sebuah strategi yang menggabungkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan daya saing di pasar internasional, terutama dalam industri musik. Pendekatan ini kemudian diadopsi oleh perusahaan-perusahaan hiburan lainnya di Korea Selatan. Saat ini, Culture Technology telah berkembang menjadi New Culture Technology, yang secara eksklusif digunakan oleh SM Entertainment..

Saat ini, SM Entertainment menggunakan New Culture Technology dalam pembentukan boygroup ciptaannya yang dikenal sebagai Neo Culture Technology, atau disingkat NCT. Grup ini juga merupakan salah satu proyek utama dari konsep New Culture Technology yang diusung oleh SM Entertainment . NCT adalah boygroup yang dikembangkan oleh SM Entertainment, di mana sistemnya mengizinkan jumlah anggota grup ini untuk terus bertambah. Saat ini, NCT memiliki total 23 anggota, menjadikannya grup dengan jumlah anggota terbanyak. Sistem yang diterapkan dalam NCT juga melibatkan pembagian menjadi beberapa unit, termasuk NCT 127, NCT Dream, NCT U, dan WayV, yang berfokus pada promosi di China dan juga mulai aktif berpromosi di Korea.

source : google

Dalam persaingan pasar global, SM Entertainment dihadapi oleh banyak pesaing. Namun, mereka berhasil memperluas cakupan global mereka melalui penerapan New Culture Technology. Dari Big 4 yang ada, hanya SM Entertainment yang menggunakan New Culture Technology karena mereka yang mengembangkannya. Permintaan akan produk konten dan artis dari SM Entertainment terus meningkat di berbagai negara, termasuk Amerika, Indonesia, Thailand, Jepang, dan China. Terutama di China, proyek utama dari New Culture Technology, seperti boygroup WayV, telah sukses diadopsi.

SM Entertainment tidak hanya memasarkan produk-produksinya ke negara-negara lain, tetapi juga terlibat dalam produksi dan pemasaran langsung di negara-negara tersebut. Ini terbukti dalam proyek utama New Culture Technology, seperti boygroup NCT. Salah satu sub unit dari NCT, yaitu WayV, difokuskan pada promosi di China dan Korea. WayV dibentuk oleh SM Entertainment China, cabang perusahaan SM Entertainment di China. Kerjasama antara Korea Selatan dan China menjadi aspek penting dan menjadi prioritas bagi Korea Selatan. Ini tercermin dari keterlibatan China dalam organisasi internasional dan kesepakatan perdagangan bebas antara kedua negara. China menunjukkan keseriusannya dalam membangun kerjasama dengan Korea Selatan. Namun, keberadaan kekuatan militer China yang besar di kawasan Asia Timur, serta hubungan yang erat antara Korea Selatan dan Amerika Serikat dalam bidang militer, dapat menimbulkan kekhawatiran bagi ChinaTop of Form

.

Konflik antara China dan Korea Selatan, di mana beberapa artis yang memiliki kewarganegaraan China di bawah naungan SM Entertainment dilarang melakukan promosi di Korea Selatan, menjadi salah satu alasan mengapa SM Entertainment membentuk WayV. Meskipun terdapat ketegangan antara kedua negara, pemerintah China menyatakan bahwa mereka tetap mendukung pertukaran budaya antar masyarakat dengan Korea Selatan jika mendapat dukungan publik. Dengan pembentukan boygroup WayV yang berfokus pada promosi di China, SM Entertainment berhasil menunjukkan bahwa mereka mampu masuk ke pasar China dan menarik perhatian masyarakat setempat. Meskipun WayV berfokus pada promosi di China, grup ini juga aktif di Korea Selatan dan anggotanya juga terlibat dalam kegiatan proyek NCT bersama 16 anggota NCT lainnya.

 

Kafe Bergaya Korea di Kancah Global

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *