Evolusi Streaming K-Drama pada Dampak Global
Drama Korea atau yang lebih kita kenal dengan sebutan K-Drama telah mengalami banyak transformasi dari masa ke masa dalam penyebarannya ke manca negara. Evolusi ini tidak hanya mengubah karakteristik industri hiburan global, tetapi juga memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan dan budaya di banyak negara.
Pada awalnya, K-Drama hanya dinikmati di Korea Selatan dan beberapa negara Asia terdekat melalui saluran televisi tradisional. Distribusi internasional terbatas pada DVD dan saluran TV kabel khusus yang menyiarkan konten di wilayah Asia seperti Korea Selatan. Periode ini ditandai dengan para penggemar yang relatif kecil, namun sangat berdedikasi di luar Korea.
Situasi mulai berubah pada pertengahan 2000-an dengan munculnya situs berbagi video online. Penggemar mulai mengunggah episode K-Drama dengan terjemahan buatan sendiri, yang dikenal sebagai ‘fansubs’. Meskipun sering kali ilegal, praktik ini membantu memperluas jangkauan K-Drama ke audiens internasional yang lebih luas.
Titik balik sejati terjadi pada awal 2010-an ketika layanan streaming mulai melirik potensi K-Drama. Viki, yang diluncurkan pada 2010 menjadi salah satu platform pionir yang berfokus pada konten Asia, termasuk K-Drama. DramaFever, yang diluncurkan pada 2009 juga menjadi kunci dalam distribusi K-Drama secara legal ke pasar internasional.
Netflix, sebagai tempat streaming global terbesar, mulai menambahkan K-Drama ke katalognya pada 2016. Langkah ini menandai dimulainya era baru dalam penyebaran K-Drama. Netflix memproduksi konten original Korea, seperti “Kingdom” (2019) dan “Love Alarm” (2019).
Kemudahan akses melalui platform streaming mendorong popularitas K-Drama ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Serial seperti “Crush Landing on You” (2019-2020) dan “Itaewon Class” (2020) menjadi populer di internasional, menarik perhatian penonton dari berbagai latar belakang budaya.
Puncak fenomena ini terjadi dengan rilisnya “Squid Game” (2021). Serial ini menjadi program Netflix paling banyak ditonton dalam sejarah platform tersebut, memecahkan rekor 94 negara dan ditonton oleh 111 juta rumah tangga dalam 28 hari pertama penayangannya.
K-Drama sendiri telah banyak memberikan dampak kultur dan ekonomi kepada negara-negara lain. Dampak ini jauh melampaui industri hiburan. Adapun beberapa dampak tersebut seperti
- Gelombang Korea (Hallyu): Gelombang Korea ini juga dikenal dengan nama lainnya yaitu Hallyu. K-Drama menjadi gerbang bagi banyak orang termasuk musik K-Pop, makanan Korea, dan gaya hidupnya.
- Pariwisata: Lokasi-lokasi tempat syuting K-Drama yang beragam dan bermacam-macam dapat menjadi tujuan wisata. Seperti yang bisa kita lihat sekarang di Pulau Jeju mengalami lonjakan kunjungan wisatawan setelah menjadi lokasi syuting “Crash Landing on You”.
- Gaya Busana dan Kecantikan: Gaya busana dan tren kecantikan yang ditampilkan dalam K-Drama sering kali menjadi tren global. Produk kecantikan Korea mengalami peningkatan permintaan di pasar internasional.
- Bahasa: Minat untuk belajar bahasa Korea meningkat secara signifikan. Institusi King Sejong melaporkan peningkatan pendaftaran kursus bahasa Korea di seluruh dunia yang naik secara pesat.
- Diplomasi Budaya: K-Drama menjadi alat diplomasi budaya yang efektif bagi Korea Selatan, meningkatkan citra negara dan pengaruhnya di kancah internasional.
Kesuksesan K-Drama mendorong inovasi dalam industri. Kolaborasi internasional menjadi lebih umum dengan aktor non-Korea mulai tampil dalam produksi perfilman Korea. Contohnya adalah “Snowdrop” (2021) yang menampilkan Bambam, Idol Thailand sebagai peran pendukung.
Platform Streaming juga terus berinovasi dalam cara mereka menyajikan K-Drama. Beberapa mengembangkan fitur subtitle real-time forum diskusi terintegrasi untuk meningkatkan pengalaman penonton.
Meskipun populer, industri K-Drama diperkirakan juga menghadapi tantangan. Kekhawatiran tentang kondisi kerja para aktor dan kru, serta tekanan untuk terus menghasilkan hit internasional menjadi isu yang perlu di perhatikan.
Streaming K-Drama kedepannya juga diperkirakan akan terus berkembang. Inovasi teknologi seperti realitas virtual mungkin akan menjadi tren berikutnya. Selain itu, kolaborasi antar negara dalam produksi konten Korea kemungkinan akan semakin meningkat, menciptakan narasi yang lebih beragam dan menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.
Evolusi streaming K-Drama telah mengubah cara dunia mengkonsumsi konten hiburan dan berinteraksi dengan budaya Korea. Fenomena ini tidak hanya merefleksikan perubahan dalam teknologi dan preferensi konsumen, tetapi juga menunjukkan kekuatan narasi universal yang dapat melampaui batas-batas budaya dan bahasa.