# Tags
#Budaya #Pendidikan #Reality show

University War: Kompetisi Reality Show Universitas Bergengsi Korea Selatan

university war
sumber : Instagram @sssong_0708

University War merupakan program serial reality show asal Korea Selatan yang tayang pada 23 November 2023 dengan total delapan episode. Konsep utama dari serial reality show ini menampilkan perwakilan mahasiswa dari beberapa universitas bergengsi di Korea Selatan. Acara ini akan menguji kemampuan peserta dalam bidang matematika, deduksi dan hafalan yang dikemas dalam bentuk tantangan permainan.

Musim pertama seri ini diikuti oleh 24 peserta mahasiswa dari enam universitas. Setiap tim universitas yang bersaing akan memiliki empat perwakilan mahasiswa. Mereka akan saling bersaing dalam berbagai babak dan pertanyaan untuk menguji kecerdasan mereka. Reality show ini menerapkan konsep eliminasi bagi tim mana pun yang tidak dapat menyelesaikan tantangan dan memberikan jawaban yang benar. Pemenang acara ini akan mendapatkan beasiswa pendidikan.

Enam Universitas Terbaik dalam University War

Ada beberapa alasan mengapa keenam universitas ini dipilih untuk mengikuti program rangkaian University War. Universitas pertama yang diperkenalkan dalam seri ini adalah Seoul National University (SNU). SNU merupakan universitas nomor satu di Korea Selatan dan menduduki peringkat 41 dunia menurut QS WUR 2024. Universitas ini terkenal dengan sulitnya menjadi bagian dari mahasiswa di sana. Salah satu mahasiswa program studi kedokteran SNU mendapat nilai sempurna pada College Scholastic Ability Test (CSAT) atau ujian masuk perguruan tinggi Korea Selatan tahun 2021. Tim SNU terdiri dari Jung Hyunbin dari jurusan Kedokteran, Kyung Dohyun dari jurusan Ekonomi, Song Hyunseok dari jurusan Teknik Elektro, dan Park Hyunmin dari jurusan Psikologi.

Universitas kedua adalah Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST). KAIST berada di urutan kedua setelah SNU dan menjadi Institut Teknologi nomor satu di Korea Selatan. KAIST adalah universitas berorientasi penelitian pertama di Korea. KAIST unggul dalam bidang fisika, matematika, teknik, bahkan ilmu sosial, bisnis dan manajemen. Tim KAIST terdiri dari Heo Sungbum dari jurusan Ilmu Komputer, So Hyunji dari jurusan Manajemen Bisnis dan Teknologi, Yang Junhyuk dari jurusan Matematika, dan Choi Seoyeon dari jurusan Teknik Elektro.

Berikutnya ada Universitas Yonsei. Yonsei berada di peringkat ketiga dan ke-76 dunia. Universitas Yonsei didirikan pada tahun 1885, menjadikannya salah satu universitas tertua di Korea Selatan. Salah satu yang menarik dari Yonsei University adalah salah satu universitas Korea Selatan yang menginisiasi program pertukaran pelajar ke luar negeri. Dengan demikian, Yonsei memiliki jaringan terluas di Korea Selatan dengan lebih dari 700 lembaga mitra di 77 negara. Tim Yonsei terdiri dari Park Nayoon dari Departemen Kedokteran Gigi, Son Juhyung dari Departemen Teknik Mesin, Kim Kihoong dari Departemen Farmasi, dan Cho Hyunjun dari Departemen Kedokteran.

Keempat adalah Korea University (KU). KU menduduki peringkat keempat di Korea Selatan dan peringkat 79 dunia dan juga merupakan salah satu universitas swasta terbaik di Korea Selatan. KU merupakan tempat Presiden ke-10 Korea Selatan, Lee Myungbak, belajar. Bersama Seoul National University dan Yonsei University, Korea University masuk dalam ‘SKY university’, tiga universitas terbaik dan selektif di Korea Selatan. Tim KU terdiri dari Lee Dongkyu dari jurusan Matematika, Kim Jungmin dari jurusan Ilmu Bisnis, Chae Seungmin dari jurusan Statistika, dan Lee Jisoo dari jurusan Fisika.

Kelima adalah Pohang University of Science and Technology (Postech). Postech berada di peringkat kelima di Korea Selatan dan peringkat 100 di dunia. salah satu lembaga pendidikan Korea Selatan yang fokus meneliti bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hingga saat ini, Postech telah banyak melahirkan talenta-talenta berprestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Postech juga membuka program akselerasi magister-doktoral sehingga dapat menempuh kedua jenjang pendidikan tersebut dalam waktu yang lebih singkat. Tim Postech terdiri dari Shin Jaeyoon dari departemen Fisika, Lee Hyunsoo dari departemen Teknik Kimia, Shin Minsub dari departemen Ilmu Komputer, Moon Soyul dari departemen Teknik.

Universitas terakhir bukan berasal dari Korea Selatan melainkan Amerika Serikat yaitu Harvard University yang menempati peringkat keempat dunia. Mereka yang mengikuti acara ini merupakan mahasiswa asal Korea Selatan yang kuliah di Harvard. Tim Universitas Harvard baru muncul di episode dua ketika salah satu tim tersingkir dan menyisakan tempat kosong. Tim Harvard terdiri dari Janice dari jurusan Matematika Terapan dan Sosiologi, Kwak David dari jurusan Matematika, Sky Jung dari jurusan Ilmu Komputer, dan Ray Noh dari jurusan Teknik Mesin.

Episode Terbaik

Episode yang paling berkesan adalah episode pertama dimana kelima tim harus menyelesaikan 300 soal matematika dasar tanpa ada jawaban yang salah. Meski hanya matematika dasar, namun angka yang dihitung cukup besar. Mereka harus menyelesaikan 300 pertanyaan untuk mengetahui berapa banyak pertanyaan yang salah. Tim pertama yang memasukkan jawaban ke dalam sistem adalah SNU tetapi mereka salah menjawab 28 pertanyaan dan harus menemukannya. Disusul oleh tim KAIST dengan 106 pertanyaan salah. Tim KAIST menggunakan strategi untuk mengisi jawaban di sistem hingga nol agar cepat menemukan pertanyaan yang salah. Pada akhirnya tim Yonsei menjadi tim pertama yang menyelesaikan 300 soal dengan benar. Dilanjutkan oleh tim KU dan terakhir tim SNU. Juara terakhir pada tantangan pertama adalah tim KAIST dan tim Postech, dimana mereka akan melakukan tantangan lainnya yaitu deathmatch untuk mengetahui siapa yang akan tereliminasi.

Episode lain yang paling membekas di otak adalah episode ketujuh saat deathmatch antara tim SNU dan tim Harvard, yaitu permainan gunting, batu dan kertas dengan menggunakan dadu. Tantangan ini merupakan tantangan tersulit karena harus mengetahui dimana letak gunting, batu, kertas yang telah diputar sedemikian rupa. Yang paling menarik disini adalah strategi tim SNU, Kyung Dohyun. Strategi Dohyun membawa keselamatan bagi tim SNU dari tersingkir.

University War berakhir dengan dinobatkannya tim SNU sebagai pemenang di episode terakhirnya melawan tim KU. Namun kemenangan ini tidak hanya menjadi bukti kecerdasan para mahasiswa, namun juga kemampuan mereka dalam bekerja di bawah tekanan, menyusun strategi, dan bekerja sama dalam tim.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *