# Tags
#Budaya #Gaya Hidup #Sosial #Uncategorized @id

Review Film On the Beach at Night Alone

 

 

“Are you still searching for love?”

“Where’s love? It’s not even visible. You need to see it in order to search for it.”

 

Begitulah penggalan kata dari film yang bertajuk “On the Beach at Night Alone”. Film ini disutradarai oleh Hong Sang-Soo yang menggambarkan perjalanan emosional seorang wanita bernama Young-Hee yang sedang mencari makna dalam kehidupannya. Film ini mengeksplorasi tema kesepian, kehilangan, dan pencarian identitas dengan cara yang introspektif dan menggugah. Dalam film ini, Kim Min-Hee memerankan Young-Hee, seorang aktris yang tengah mengalami perasaan bingung dan terisolasi setelah hubungannya dengan seorang sutradara terkenal berakhir. Cerita bergerak maju dan mundur dalam waktu, memperlihatkan Young-Hee yang merenungkan kehidupannya melalui percakapan yang dalam dengan teman-temannya dan orang-orang yang ia temui di sepanjang perjalanan hidupnya.

Hong Sang-Soo dikenal dengan gaya penyutradaraannya yang sederhana namun penuh dengan makna yang mendalam. Seperti pada film-filmnya sebelumnya, yakni “Right Now, Wrong Then”, “Hotel by The River”, dan “The Day After”, dia menggunakan adegan-adegan yang panjang dan dialog-dialog yang natural untuk menggambarkan keadaan psikologis karakter-karakternya. Dalam “On the Beach at Night Alone,” Hong Sang-Soo berhasil menyajikan potret yang intim dan jujur tentang kehidupan seorang wanita yang sedang mencari kedamaian batinnya. Salah satu aspek yang menarik dari film ini adalah penggunaan latar belakang alam yang indah, terutama adegan-adegan di perkotaan di pagi hari dan di pantai pada malam hari. Ini memberikan nuansa kesendirian dan keheningan yang mendukung tema kesepian yang dijelajahi dalam cerita.

 

“What I want is to live in a way that suits me. To be strong and whatever happens, to live my on way.”

 

Young-Hee ingin hidup dengan cara yang sesuai dengan keinginannya sendiri. Ini menunjukkan bahwa dia memiliki kesadaran diri yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh eksternalitas. Ungkapan “To be strong and whatever happens” menunjukkan bahwa Young-Hee ingin memiliki kekuatan dan keteguhan dalam menghadapi segala situasi dan tantangan yang mungkin datang dalam hidupnya. Dengan menyatakan “to live my own way,” Young-Hee menunjukkan keinginannya untuk hidup sesuai dengan kebenaran dan nilai-nilai yang diyakininya, bukan hanya mengikuti apa yang diharapkan oleh orang lain atau masyarakat.

Akting Kim Min-Hee sebagai Young-Hee juga patut diacungi jempol. Ia berhasil membawa kompleksitas emosi karakternya dengan sangat baik, membuat penonton merasa terhubung dengan perjalanan emosional yang dialami Young-Hee. Film ini memiliki kelebihan dalam mengembangkan karakter-karakternya dengan sangat mendalam. Khususnya, karakter utama, Young-Hee, digambarkan dengan kompleksitas emosional yang membuat penonton dapat merasakan perjalanan emosionalnya secara mendalam. Misalnya saja ketika ia meluapkan emosinya secara mendalam dengan cara menangis di hadapan teman-temannya, atau bahkan ketika ia tidur di atas pasir pantai di sore hari menjelang malam.

Namun, beberapa penonton mungkin menganggap bahwa film ini memiliki pacing yang lambat, dengan beberapa adegan yang terasa berlarut-larut tanpa perkembangan cerita yang signifikan. Hal ini dapat membuat sebagian penonton merasa bosan atau kehilangan minat. Beberapa penonton mungkin merasa kesulitan untuk terhubung dengan intensitas emosional yang disajikan dalam film ini. Tema-tema seperti kesendirian, kehilangan, dan pencarian identitas bisa menjadi terlalu berat bagi sebagian penonton.

Film “On the Beach at Night Alone” adalah film yang menggugah dan menarik untuk ditonton dengan cerita yang dalam dan penuh makna. Kesendirian bukanlah hal yang sepenuhnya salah. Di sela-sela kesendirian tentu ada kesempatan bagi kita untuk mencapai tujuan lain atau makna baru dalam diri kita. Waktu yang kita habiskan sendirian dapat menjadi kesempatan untuk menjelajahi siapa kita sebenarnya, apa yang kita inginkan, dan apa yang membuat kita bahagia. Bagi penonton yang menghargai narasi yang tenang namun penuh makna, film ini dapat memberikan pengalaman yang memikat dan mendalam.

Review Film “The Flu” : Gambaran Pandemi

Review Film The Handmaiden

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *