# Tags
#Gaya Hidup #SDM #Sosial

Populasi Lansia Korea Selatan dan Penurunan Angka Kelahiran

Sumber : Popbela.com

Angka kelahiran di Korea Selatan telah menurun setiap tahun selama 88 bulan berturut-turut, mencapai titik terendah pada bulan Maret sejak badan statistik mulai mengumpulkan data bulanan di tahun 1981. Akibatnya, jumlah penduduk muda pada total keseluruhan populasi tidak cukup untuk mengimbangi peningkatan jumlah penduduk lansia.

Sumber : CNN Indonesia
Sumber : CNN Indonesia
  • Penyebab angka kelahiran di Korea Selatan rendah
Penyebab angka kelahiran di Korea Selatan sangat rendah dibandingkan dengan populasi lansia yang tinggi adalah karena kombinasi beberapa faktor demografi dan ekonomi. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan adalah sebagai berikut :
  • Biaya Hidup yang Tinggi: Tingginya biaya untuk pendidikan, perumahan, dan perawatan anak membuat banyak pasangan merasa tidak mampu memiliki anak. Biaya besar untuk pendidikan berkualitas menjadi beban signifikan bagi banyak keluarga.
  • Tekanan Karir dan Jam Kerja Panjang: Banyak orang di Korea Selatan bekerja dengan jam kerja panjang dan menghadapi tekanan karir tinggi. Kesulitan menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga membuat mereka menunda atau memutuskan untuk tidak memiliki anak.
  • Perubahan Nilai Sosial dan Budaya: Generasi muda di Korea Selatan cenderung menunda pernikahan dan memiliki anak karena perubahan nilai sosial dan budaya. Mereka lebih fokus pada pengembangan diri, karir, dan menikmati gaya hidup sebelum berkomitmen untuk membangun keluarga.
  • Keterbatasan Dukungan Pemerintah: Meskipun ada kebijakan dukungan untuk keluarga, banyak yang merasa dukungan tersebut tidak cukup untuk mengatasi tantangan ekonomi yang dihadapi keluarga muda. Dukungan finansial dan fasilitas yang terbatas membuat pasangan ragu memiliki anak.
  • Keterbatasan Infrastruktur Perawatan Anak: Ketersediaan dan akses ke layanan perawatan anak yang berkualitas masih menjadi masalah. Kekurangan tempat penitipan anak dan dukungan bagi ibu bekerja menjadi hambatan bagi pasangan yang ingin memiliki anak.
  • Urbanisasi dan Gaya Hidup Perkotaan: Urbanisasi yang cepat telah mengubah gaya hidup banyak orang. Kehidupan di kota besar sering kali lebih individualistis dan kompetitif, membuat orang lebih fokus pada diri sendiri dan kurang tertarik pada kehidupan keluarga.
  • Tingkat Pendidikan Tinggi: Tingkat pendidikan yang tinggi di kalangan wanita Korea Selatan berkontribusi pada penundaan pernikahan dan memiliki anak, karena mereka lebih cenderung mengejar karir dan stabilitas finansial sebelum memulai keluarga.
Sumber : Koreapro.org
  • Penyebab populasi lansia di Korea Selatan lebih tinggi daripada angka kelahirannya

Penyebab populasi lansia lebih tinggi di Korea Selatan dibandingkan angka kelahirannya yang rendah adalah karena tingkat penuaan populasi yang cepat di tengah tingkat kelahiran yang sangat rendah di negara itu. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini:

  • Tingkat Kesuburan Rendah: Korea Selatan memiliki salah satu tingkat kesuburan terendah di dunia. Banyak pasangan memilih untuk tidak memiliki anak atau hanya satu anak karena alasan ekonomi, tingginya biaya pendidikan, dan beban kerja yang berat.
  • Peningkatan Harapan Hidup: Harapan hidup di Korea Selatan telah meningkat secara signifikan berkat perbaikan dalam layanan kesehatan dan standar hidup. Ini berarti lebih banyak orang hidup lebih lama, sehingga proporsi lansia dalam populasi meningkat.
  • Perubahan Sosial dan Budaya: Ada perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap pernikahan dan keluarga. Banyak orang muda menunda pernikahan dan memiliki anak karena lebih memprioritaskan karir dan gaya hidup independen.
  • Dukungan Sosial yang Terbatas untuk Keluarga Muda: Kebijakan dukungan sosial dan insentif untuk keluarga dengan anak sering dianggap tidak mencukupi. Beban biaya untuk membesarkan anak, termasuk pendidikan dan perumahan, menjadi faktor signifikan dalam keputusan untuk memiliki anak.
  • Urbanisasi: Urbanisasi yang cepat telah menyebabkan gaya hidup yang lebih individualistis, dengan banyak orang muda yang tinggal di kota-kota besar cenderung menunda atau menghindari memiliki anak.

Sejarah dan Perkembangan K-pop

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *