# Tags
#Budaya #Gaya Hidup #Kuliner #Sosial

Menyantap Hidangan dengan Makna : Memahami Etika Makan di Negeri Ginseng

Makanan Korea

Di setiap negara terdapat etika makan yang berbeda-beda, yang mencerminkan nilai-nilai budaya dari negara tersebut, begitu juga dengan Korea Selatan yang memiliki beberapa etika saat makan. Yang pertama adalah adab makan bersama yang sangat kental khususnya saat bersama dengan orang yang lebih tua. Di Korea Selatan, sebelum memulai makan, kita harus menunggu orang tertua untuk memulai menyentuh alat makan atau memulai suapan pertama. Ini menunjukkan rasa hormat dan mencerminkan bahwa yang lebih muda menghargai dan menghormati orang yang lebih tua. Jika orang tertua belum memulai, yang lebih muda biasanya tidak akan mulai makan. Setelah orang tertua memulai suapan pertama, barulah yang lebih muda boleh mulai makan. Tradisi ini juga diikuti dengan ucapan “잘 먹겠습니다” yang berarti “saya akan menikmati makanannya”, sebagai tanda bahwa semua orang dapat mulai makan bersama-sama. Perbedaan ini  bisa dibandingkan dengan cara makan di Indonesia, dimana makan bersama lebih santai dengan setiap orang menyantap makanan masing-masing tanpa menunggu perintah khusus.

Selanjutnya, cara menggunakan sumpit dan sendok saat makan memiliki aturan yang penting untuk diikuti. Saat memegang sendok, penting untuk tidak menggenggamnya seperti pisau, melainkan memegangnya dengan cara yang mirip saat menulis atau memegang pensil, hal ini menunjukkan sopan santun saat makan. Sementara itu, penggunaan sumpit harus dilakukan dengan lurus, jangan menyilangkan kedua sumpit saat mengambil makanan, karena hal ini dianggap tidak etis dan terkesan rakus. Hal ini bisa dilihat dari banyak drama Korea dengan latar kerajaan dimana anggota kerajaan akan memegang sumpit dengan sangat sempurna, yang menunjukkan betapa pentingnya aturan ini dalam budaya mereka. Di sisi lain, pertanyaan mengenai boleh tidaknya makan menggunakan tangan, sebenarnya di korea makan menggunakan tangan juga dilakukan meskipun hanya umum saat makan ayam goreng atau ayam dengan saus, namun jika makan nasi tetap harus menggunakan sendok. Selain itu makan secara bergantian dengan sumpit lalu berganti sendok kemudian berganti sumpit lagi, apalagi dengan satu tangan sebenarnya tidak dianjurkan, meskipun mahir dengan kedua alat tersebut, karena hal ini dianggap kurang sopan. 

Saat minum alkohol juga ada beberapa etika yang perlu diperhatikan, terutama saat minum dengan orang yang lebih tua atau memiliki jabatan lebih tinggi. Pertama, penting untuk saling menuangkan minuman untuk satu sama lain, jangan biarkan orang lain menuangkan sendiri. Selain itu, saat minum, sebaiknya badan agak berputar ke samping kanan atau kiri, bukan menghadap langsung kepada orang yang lebih tua atau atasan. Jika di depan dan samping kanan maupun kiri terdapat orang yang lebih tua atau atasan, sebaiknya berputar ke belakang atau menemukan celah agar tidak berhadapan langsung, hal ini menunjukkan kesopanan saat bersama orang tua.

Etika makan di Korea Selatan bukan hanya tentang tata krama, tetapi juga memiliki makna budaya yang lebih dalam. Hal ini terlihat dari beberapa kebiasaan yang perlu dihindari, seperti meletakkan sup di sebelah kiri nasi, menancapkan sumpit di nasi, dan menuangkan minuman alkohol sendiri. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya dilakukan saat pemakaman, di mana sup diposisikan di sebelah kiri dan menuangkan alkohol sendiri selain itu, menancapkan sumpit di nasi juga dianggap seperti menancapkan dupa. Oleh karena itu, saat makan bersama orang lain di Korea Selatan, penting untuk mengikuti etika makan yang berlaku untuk menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan tradisi mereka. Menempatkan sup di sebelah kanan nasi, meletakkan sumpit di atas meja saat tidak digunakan, dan menuangkan minuman alkohol untuk orang lain. 

 Perlu diingat juga, penting untuk memperhatikan kecepatan makan agar tidak membuat orang lain menunggu. Misalnya, saat makan dengan teman atau orang tua, usahakan untuk tidak terlalu cepat menyelesaikan makan jika teman atau orang tua masih makan, ini membuat orang lain merasa tidak nyaman karena kamu menunggunya. Begitu juga sebaliknya, hindari makan terlalu lambat dan membuat orang lain menunggu. Selanjutnya setelah selesai makan, jangan lupa untuk mengucapkan “잘먹었습니다” yang berarti “saya menikmati makanan-nya” ini menunjukkan rasa penghargaan terhadap hidangan yang telah disajikan. Dengan mematuhi aturan-aturan ini, setiap orang menunjukkan kesopanan dan rasa hormat. Selain itu hal ini juga bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan harmonis saat makan bersama dengan orang lain.

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *