# Tags
#Budaya #Kuliner

KIMCHI:  3 ALASAN HIDANGAN INI MENJADI JANTUNG  KULINER KOREA SELATAN

          Dengan citra rasa pedas dan asam yang khas, kimchi telah menjadi lebih dari sekedar hidangan pelengkap untuk meja makan Korea Selatan. Sebagai hidangan fermentasi yang telah menjadi ikon dari negara asalnya, kimchi telah menjadi cerminan budaya, sejarah, dan identitas bangsa Korea Selatan. Selama berabad-abad, hidangan ini telah melewati berbagai era dan memainkan peran penting untuk menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Korea. Kepopularitasan mengenai kimchi menjadikannya di era kontemporer ini tidak hanya dikenal oleh masyarakat lokal saja, tetapi juga menyentuh hati dunia kuliner internasional dengan citra rasa khasnya. Artikel ini akan membahas mengenai 3 alasan mengapa kimchi menjadi jantung cita rasa untuk kuliner Korea Selatan.

  1. Sejarah dan Tradisi Kimchi (Kimjang)

Korea merupakan negara yang berfokus pada agrikultur dan mayoritas masyarakatnya menekuni bidang pertanian untuk menghidupi keluarganya, hal itulah yang membentuk pola makan Korea yang didominasi oleh makanan dari tanaman. Salah satunya adalah kimchi, kimchi sudah terlahir di Korea sejak zaman Dinasti Tiga Kerajaan (Goguryeo, Baekje, Silla) yang berlansung sekitar abad ke-4 sampai ke-7 Masehi. Secara historis, ide pembuatan kimchi lahir dari perhatian masyarakat Korea yang ingin menyantap sayuran secara aman dan lezat, juga dapat menyimpan makanan dan mengawetkannya agar tahan lama sehingga penyebab meninggalnya banyak orang akibat kelaparan pada masa musim dingin dapat dihindari. Mereka pertama-tama menyiapkan yangnyeom (bumbu) dengan mencampur bawang putih, bubuk cabai merah (gochugaru), jahe, dan bawang hijau sebelum merendam sayuran dalam campuran ini. Masyarakat Korea kuno yang menemukan bahwa makanan fermentasi mengembangkan rasa unik dan bahkan lebih lezat menjadikan mereka terus mempraktikan teknik pengawetan sayuran ini selama bertahun-tahun, dan  dikembangkan pada masa-masa setelahnya.

Dalam menyajikan kimchi, terdapat budaya tradisional yang menjadi acara tahunan khusus yang didedikasikan untuk pembuatan kimchi yang disebut dengan kimjang. Kimjang adalah praktik tradisional unik yang melibatkan banyak peserta dari level keluarga kecil, hingga level komunitas besar untuk mempersiapkan kimchi dalam jumlah besar agar dapat dikonsumsi sepanjang musim dingin. Dikenal sebagai pesat kimchi musim dingin Korea, kimjang juga menjadi salah satu perayaan terbesar ketiga di Korea Selatan setelah Chuseok (Thanksgiving Korea) dan Seollal (tahun baru imlek.). Perayaan ini juga memberikan pengalaman sosial yang unik, karena tradisi ini juga menjadi sarana untuk berbagi dan meningkatkan solidaritas. Kimjang merupakan momen berbagi yang indah di mana orang-orang bertemu, berbincang, dan bekerja sama dalam memasak.

  1. Variasi Kimchi yang Beragam

Ketika sedang memikirkan mengenai rasa dan masakan Korea, maka salah satu yang akan terlintas dalam pikiran adalah kimchi. Namun kimchi lebih dari hidangan kubis berwarna merah yang difermentasi, hidangan sampingan ini memiliki banyak variasi yang memiliki rasa dan tekstur yang berbeda.

  • Baechu Kimchi

baechu kimchi  source: Google

Baechu adalah salah satu jenis kimchi yang paling populer, terbuat dari kubis Napa dengan proses pembuatan yang cukup memakan waktu. Untuk membuat kimchi ini, kubis Napa perlu dipotong menjadi empat bagisan dan direndam lama dalam larutan garam, setelah itu sayuran dicampur dengan gochujaru, tepung beras ketan, gula, saus ikan, dan saeujeot (udang asin). Setelah itu lobak daikon, daun bawang, wortel, dan pir Asia diletakkan secara hati-hati di antara setiap lapisan daun kubis. Kimchi kemudian disimpan dalam toples dan dibiarkan fermentasi selama 2-3 minggu untuk memberikan baechu kimchi rasa asam yang pas, sembari menjaga keripik kubis tetap utuh. Karena prosesnya yang lama, kimchi ini sering disiapkan dalam acara kimjang.

  • Oi Sobagi

oi sobagi  Source: Google

Oi Sobagi adalah mentimun timun Korean atau timun Kirby  yang difermentasi dengan direndam dalam larutan garam, lalu dibuat empat sayatan untuk membuat kantong di Timun. Setelah direndam, timun tersebut dimasukkan denagan campuran saus ikan, saeujot, gochujaru, dan kucai Korea. Kimchi ini biasa disantap saat musim panas, dan oi sobagi adalah salah satu jenis kimchi yang tidak baik apabila terlalu lama difermentasi.

 

  • Bossam Kimchi

bossam kimchi Source: Google

Berasal dari Gaesong, provinsi Gyeonggi-do Korea, di mana bahan bahan seperti kacang pinus, kurma, seafood, dan pir umum digunakan membuat bossam kimchi juga dikenal sebagai makanan lezat yang dibuat dengan bahan-bahan mewah. Kimchi ini dibuat secara tradisional dengan daun kubis Gaeseong yang dilarutkan dalam larutan garam dan diisi dengan  campuran berbagai seafood seperti gurita kecil dan tiram, kacang-kacangan, bawang hijau, jamur, ginseng, buah-buahan, watercress, dan bahan aromatik lainnya. Setelah itu dicampur dengan bumbu kimchi pada biasanya. Untuk membungkusnya, campuran isi diisi ke atas daun kubis yang kemudian dibungkus menjadi bungkusan besar. Biasanya disajikan untuk acara khusus dan hari libur.

  1. Manfaat Untuk Kesehatan

Selain menjadi hidangan enak, kimchi juga menyajikan manfaat kesehatan yang sangat banyak bagi konsumennya. Sebagai sayuran yang difermentasi, kimchi menjadi hidangan yang kaya akan nutrisi, mengandung probiotik, dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh, serta mengurangi peradangan. Proses fermentasi tersebut memberikan tambahan nutrisi yang mudah diserap oleh tubuh, selain itu kimchi juga rendah kalori tetapi kaya akan zat besi, folat, dan vitamin B6 dan K. Kimchi juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, membantu penurunan berat badan, bahkan memperlambat proses penuaan. Namun, risiko keracunan makanan juga dapat terjadi karena bakteri patogen tertentu.

 

KIMCHI:  3 ALASAN HIDANGAN INI MENJADI JANTUNG  KULINER KOREA SELATAN

KIMCHI: 3 REASONS WHY THIS DISH IS

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *