# Tags
#Budaya #Kuliner #Politik #Politik Korea #Reality show

Budaya Gastrodiplomasi sebagai Branding Reputasi Korea Selatan melalui Industri Hiburan Tahun 2023

Budaya Gastrodiplomacy sebagai Branding Reputation Korea Selatan melalui Industri Hiburan
(Photo: dictionary.com)
(Photo: dictionary.com)

Gastrodiplomasi adalah makanan yang dapat digunakan sebagai alat diplomasi, dan praktik berbagi warisan budaya suatu negara melalui masakan. Seiring dengan perubahan dan perkembangan dunia akibat globalisasi, negara-negara bersaing satu sama lain di kancah internasional. Globalisasi menciptakan peluang yang signifikan bagi negara-negara untuk menggunakan media sebagai salah satu alat diplomasi, seperti diplomasi publik. Diplomasi publik telah banyak digunakan untuk mempengaruhi publik agar mendukung kebijakan luar negeri suatu negara dalam isu-isu tertentu. Dalam diplomasi publik, banyak hal yang dapat dijabarkan dan memiliki peran yang mempengaruhi banyak orang dengan cepat, termasuk makanan.

Dalam aspek diplomasi publik banyak hal yang dapat di uraikan dan memiliki peran yang cenderung mempengaruhi banyak orang dengan cepat, salah satunya yaitu melalui makanan. Pangan bisa dijadikan sebagai diplomasi public yang biasa diterapkan suatu negara meningkatkan kepentingan dan citra negara itu sendiri. Makanan nasional merupakan merk nasional yang menunjukkan identitas negara tertentu, sehingga dapat meningkatkan branding bagi negara itu sendiri. Korea Selatan adalah salah satu negara yang juga menggunakan diplomasi public dalam berbagai cara.

Menggugah Selera Penonton: Penggambaran Makanan Korea dalam Reality Show dan Industri Hiburan

Sumber: Google

Korean wave atau Hallyu adalah salah satu istilah yang digunakan dalam fenomena global budaya Kpop dan industry hiburan yang sukses di kancah internasional. Kegilaan akan budaya kpop tidak hanya berhenti disitu, akan tetapi meluas pada kulinernya, seperti Korean food yang booming di berbagai kalangan. Penggunaan diplomasi public seperti gastrodiplomasi diyakini sebagai alat yang tepat untuk mencapai tujuan dalam memecahkan masalah tertentu. Korea Selatan salah satu dari banyak negara yang menggunakan cara ini untuk mencapai tujuan negaranya.

Korea Selatan tidak hanya menggunakan konsep pada gastrodiplomasi melainkan menggabungkan diplomasi dengan media dan industry hiburan. Penggunaan program televisi Korea sangat diperlukan dalam sebagai media untuk merepresentasi budaya melalui gastrodiplomasi yang dilakukan di dalamnya. Acara TV Korea menayangkan program gastrodiplomasi dalam berbagai reality show Korea, seperti Jinny’s Kitchen, BTS: In The Soop, dan Running Man. Pada program reality show ini mampu menciptakan ketertarikan dan koneksi dengan penonton, sehingga keduanya efektif ketika penyampaian pesan yang diinginkan.

Bagaimana gastrodiplomasi dengan cepat meningkatkan popularitas dan citra makanan Korea Selatan?

Selanjutnya, konsep acara ini dipadukan menjadi hal umum dan diperkenalkan sebagai diplomasi. Dalam hal ini, pemerintah mengambil tindakan untuk meningkatkan gastrodiplomasi dan kemungkinan menggunaannya sebagai alat soft power untuk meningkatkan branding negara. Soft power lebih cocok pada peristiwa ini , dikarenakan dapat menekankan pada daya tarik dan hubungan antar negara, adanya aspek politik negara, perubahan kebijakan yang ada pada pemerintahan, dan aspek budaya.

Selanjutnya, konsep acara televisi ini dipadukan menjadi hal umum sehingga dapat diperkenalkan sebagai diplomasi yang digunakan Korea Selatan dalam kepentingannya. Dalam hal ini, pemerintah harus mengambil tindakan untuk meningkatkan gastrodiplomasi dan kemungkinan menggunakannya sebagai alat soft power untuk meningkatkan branding negara. Soft power lebih cocok pada peristiwa ini, dikarenakan dapat menekankan pada daya tarik public, terjalinnya hubungan antar negara, adanya aspek politik negara, aspek budaya, serta adanya perubahan kebijakan pemerintahan terhadap kepentingan yang untuk menyukseskan program tersebut.

Sumber : Google

Gastrodiplomasi juga merupakan strategi yang dapat digunakan negara dalam menciptakan citra dan pengaruh di dunia kuliner. Korea Selatan pun aktif dalam menggunakan gastrodiplomasi untuk mempromosikan Korean food dan budayanya. Berdasarkan data diagram dari statistika.com tahun 2022 menunjukkan bahwa popularitas masakan Korea Selatan di seluruh dunia menunjukkan diagram tertinggi dengan pembacaan data sangatlah popular dengan ditunjukkannya diagram sebesar 49,1%. Korean food menawarkan berbagai macam varian hidangan yang penuh cita rasa. Beberapa hidangan yang terkenal adalah tteokbokki (kue beras dengan saus pedas gochujang), bibimbap (nasi yang dicampur dengan berbagai topping, seperti berbagai macam sayuran,telur dan sausnya), kimchi (kubis yang di permentasi), bulgogi (daging sapi yang dipanggang dan diasinkan), Korean style fried chicken, berbagai macam mie (ramyeon, naengmyeon, jajangmyeon), dan lainnya.

Dampak dari Konten Khusus Korean Wave (Hallyu): Tren Drama dan Makanan Korean Wave.

Lalu reality show telah menjadi media yang relevan untuk mempromosikan Korean food kepada dunia. Reality show yang cenderung menampilkan adegan makan dan masak-memasak, yang dapat memberikan ketertarikan pada penonton yang melihatnya, sehingga dapat merasakan kelezatan Korean food tersebut. Penggunaan program televisi korea sangat diperlukan dalam sebagau media untuk representasi budaya melalui gastrodiplomasi yang dilakukan di dalamnya. Acara media massa Korea menayangkan program gastrodiplomasi dalam reality show Jinny’s Kitchen, Running Man, dan BTS: In The Soop.

Sumber: Google

Pertama pada Reality show jinny’s Kitchen berkonsep restoran yang berada di kota kecil yang indah di Bacalar, Mexico. Acara Jinny’s Kitchen ini memperkenalkan dan menyajikan Korean Street Food seperti Ttekbokki, Kimbab, Corn Dog, Ramyeon, Rice Bulgogi, Chibap, Spicy Fried Chicken kepada pelanggan setia dan acara ini dibintangi artis papan atas Korea, yaitu Park Seo-joon, Choi Woo-shik, Jung Yu Mi, Lee Soe-jin, dan idol muda kesayangan ARMY, BTS V yang menjadi daya tarik penonton dan telah menjadi popular tidak hanya di korea Selatan, akan tetapi sampai taraf Internasional.

Kedua, variety show Running man sangatlah populer di Korea Selatan, kepopuleran acara ini dalam menjalankan misi selalu sukses membuat para penonton terhibur, ditambah lagi dengan kehadiran bintang tamu yang spektakuler menambah keseruan acara satu ini. Running man tidak hanya terkenal di Korea Selatan, melainkan mendapatkan keberhasilan dalam menjangkau pasar internasional melalui para penggemar yang tersebar di seluruh dunia. Selain keseruan akan misinya, di dalam acara ini juga menampilkan berbagai macam kuliner korea, mulai dari samgyetang (sup ayam gingseng), kimchi, jeon (pancake ala korea), rameyeon, mandoo (pangsit ala korea), jajangmyeon, Korean bbq, dan masih banyak lagi yang disediakan untuk para anggota dalam misinya, sehingga dapat memberikan daya tarik para penonton ketika melihatnya.

Begitu pula dengan reality show BTS: In The Soop yang menayangkan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari anggota BTS sebagai orang biasa yang jauh dari kehidupan kota. Acara ini terus menjadi perhatian dunia internasional, terutama pada penggemarnya yang tersebar di seluruh dunia. Acara ini menampilkan makanan korea yang dimasak oleh para member bts, seperti jjapaguri (kombinasi dua ramen instan), Kimchi Bokkeumbap (nasi goreng kimchi), gimbab, dakgalbi, dan berbagai jenis Korean BBQ, sehingga memberikan daya tarik bagi para penonoton untuk mencobanya. Melalui variety show yang hadir ini dapat mengidentifikasi keterkaitan antara budaya kuliner dan dunia hiburan dalam mempromosikan budaya nasional suatu negara pada kancah internasional.

Oleh karena itu, Korea sangat cocok dalam memanfaatkan budaya gastrodiplomasi dalam mempromosikan negaranya. Gastrodiplomasi Korea Selatan sering kali dalam pelaksanaannya berkolaborasi dengan berbagai aktor-aktor non negara dalam dunia hiburan untuk meningkatkan citra bangsa Korea Selatan. Yang mana dapat meningkatkan nilai dan brand nasional melalui makanan kepada masyarakat internasional. Sehingga Gastrodiplomasi makanan sebagai aktor utama yang menjadi instrument dalam kebijakan luar negeri dan Korean food itu sendiri dapat digunakan menjadi tujuan diplomatic suatu negara dalam membangun kontak budaya menggunakan soft power.

 

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *