# Tags
#Budaya #Kuliner #Sosial

Budaya Makanan Korea: Tradisi, Keunikan, dan Perkembangan

Makanan Korea adalah cerminan dari tradisi dan budaya yang kaya dan mendalam. Makanan ini dibuat dengan bahan-bahan tradisional Korea atau bahan serupa lainnya, menggunakan metode memasak yang otentik. Setiap hidangan memiliki karakteristik sejarah dan budaya yang khas, serta telah berkembang dan diwariskan melalui kehidupan masyarakat Korea.

Budaya makanan Korea sangat dipengaruhi oleh tradisi dan aturan tertentu, yang tercermin dari variasi sajian hingga makanan yang disiapkan untuk acara-acara khusus. Setiap hidangan memiliki makna simbolis dan doa baik yang mendalam bagi mereka yang menikmatinya. Salah satu contoh yang paling menonjol adalah sup rumput laut, atau miyeok-guk yang diberikan pada hari ulang tahun.

Miyeok-guk secara tradisional disajikan pada hari ulang tahun sebagai bentuk penghormatan dan terima kasih kepada ibu yang melahirkan. Rumput laut dipilih karena kaya akan nutrisi dan dipercaya membantu pemulihan setelah melahirkan. Oleh karena itu, saat seseorang merayakan ulang tahun, mereka mengonsumsi miyeok-guk sebagai cara untuk mengenang dan menghormati ibu mereka, serta berdoa untuk kesehatan dan panjang umur. Selain itu, miyeok-guk juga sering disajikan kepada ibu yang baru melahirkan untuk membantu pemulihan pasca persalinan.

miyeok-guk  tidak hanya merupakan sajian kuliner, tetapi juga sarana untuk menyampaikan harapan, doa, dan nilai-nilai kehidupan yang mendalam dalam budaya Korea. Tradisi ini menunjukkan betapa makanan dapat memainkan peran penting dalam merajut hubungan sosial dan memperkuat ikatan keluarga serta komunitas.

Sumber: Pinterest

Salah satu ciri khas masakan Korea adalah makanan fermentasi, yang memungkinkan makanan disimpan dan dimakan dalam jangka waktu yang panjang. Contoh makanan fermentasi yang terkenal adalah pasta kedelai (doenjang), kecap asin (ganjang), pasta cabai (gochujang), ikan asin, dan kimchi. Kimchi, khususnya, adalah hidangan yang wajib ada dalam setiap sajian Korea, dengan bumbu khas yang menambahkan rasa pedas saat dimakan.

Budaya kuliner Korea juga sangat dipengaruhi oleh fenomena Hallyu atau Korean Wave, yang dimulai pada pertengahan 2010-an dan terus berkembang hingga saat ini. Popularitas konten media Korea seperti drama, film, dan musik K-Pop, yang didukung oleh kemajuan teknologi dan platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, telah membantu menyebarkan budaya makanan Korea ke seluruh dunia. Drama Korea sering kali menampilkan cuplikan budaya makan Korea, yang menarik minat penonton internasional untuk mencoba dan mengenal lebih dalam tentang makanan Korea.

Dengan perkembangan media yang sangat pesat, banyak konten kreator yang memperkenalkan makanan Korea dengan cara unik. Salah satu tren yang dipopulerkan oleh Korea adalah mukbang, sebuah format di mana seseorang makan dalam jumlah besar sambil berinteraksi dengan penonton secara online. Mukbang telah menjadi tren global, meningkatkan permintaan dan konsumsi masakan Korea secara signifikan.

Mukbang, fenomena yang berasal dari Korea, telah meraih popularitas global yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Istilah ini berasal dari gabungan kata “muk-ja” (먹자) yang artinya “mari makan” dan “bang-song” (방송) yang berarti “siaran”. Konsep mukbang adalah memakan makanan dalam jumlah besar sambil melakukan siaran langsung atau video yang diunggah secara online. Fenomena ini tidak hanya menghibur penonton dengan menonton orang lain makan, tetapi juga melibatkan interaksi aktif antara pemakan dan penonton melalui komentar dan chat.

Sumber : Youtube.com

Mukbang awalnya dimulai di Korea sebagai respons terhadap tren kesepian dan keinginan untuk menyatukan orang dalam komunitas virtual. Konten ini sering kali menampilkan porsi makanan yang sangat besar atau makanan yang unik dan menarik secara visual. Para pemakan sering menggunakan mikrofon kualitas tinggi untuk memperkuat suara suapan makanan, menambah pengalaman audiovisual bagi penonton.

Perkembangan budaya makanan Korea tidak hanya terbatas pada tradisi dan media, tetapi juga melibatkan inovasi dalam menciptakan hidangan baru. Salah satu contoh inovasi yang menarik adalah ayam goreng Korea. Meskipun ayam goreng adalah makanan yang berasal dari Amerika, Korea telah mengadaptasinya dengan menambahkan saus khas yang disesuaikan dengan selera lokal, seperti saus yang manis dan pedas. Ayam goreng Korea kini menjadi salah satu sajian populer yang sering dinikmati oleh masyarakat Korea dan wajib dicoba oleh wisatawan asing.

Budaya makanan Korea adalah perpaduan antara tradisi, keunikan, dan inovasi. Dengan pengaruh lingkungan, musim, dan budaya, serta dukungan dari fenomena Hallyu dan perkembangan teknologi, makanan Korea telah berkembang menjadi salah satu budaya kuliner yang paling dihargai di dunia. Melalui hidangan-hidangan yang kaya rasa dan cerita di balik setiap sajian, makanan Korea tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga memberikan wawasan tentang sejarah dan kehidupan masyarakat Korea.

Budaya Kuliner Asal Negeri Ginseng

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *