# Tags
#K-Pop

Sisi Lain Industri K-pop

Sumber foto: The Revolver Club

 

Kita hidup dizaman yang sudah terbilang sangat modern, perkembangan teknologi, penyebaran informasi yang sangat cepat bukan hal yang asing lagi di telinga kita. Dengan media sosial di zaman ini Korean Pop atau yang dikenal dengan K-Pop merupakan sebuah trend di masyarakat terutama golongan anak muda, media sosial membantu penyebaran budaya K-Pop sangat cepat mulai dari para artis, cara berpakaian, sampai budaya-budaya Korea Selatan yang diselipkan di dalamnya. Penggemar K-Pop sangat banyak mulai dari yang muda sampai yang tua, dari komunitas online maupun offline. Seiring berjalannya waktu K-Pop telah menjadi suatu hal yang mempunyai dampak negatif dan positif, baik bagi konsumen ataupun artis dan produser K-Pop tersebut. Hal-hal yang  dikonsumsi para penggemar artis K-Pop seperti music yang menarik, dance nya yang memukau, dan visual para artis yang sangat mempesona, terdapat sisi gelap di balik gemerlapan panggung. 

Tekanan yang diberikan kepada para artisnya seperti system seleksi yang ketat dan banyak yang harus dipertimbangkan mulai dari vocal, berat badan, warna kulit, gaya rambut, sampai wajah yang harus memenuhi beauty standar di Korea Selatan yang terbilang cukup esktrim. Para traine harus mengikuti banyak pelatihan seperti vocal, menari, acting, sampai public speaking, sebelum akhirnya resmi di debutkan dan tampil di khalayak umum dan dirasa pantas untuk debut menjadi seorang K-Pop Idol. Menjadi seorang traine yang belum pasti untuk di debutkan menjadi perdebatan di penggemar ataupun trainenya sendiri, banyak kasus di media sosial para penggemar saling mencaci maki atau menghina traine lainnya karena mempunyai salah satu traine yang diunggulkan, hal ini tentu menjadi suatu hal yang dapat membuat para trainee menjadi stress, mengalami gangguan kecemasan, hingga eating disorder karena harus melakukan latihan yang lebih keras sehingga dapat membuat fisik mereka kewalahan karena menduai banyak kritik dan tuntutan untuk menjadi seorang Idol K-Pop yang sempurna. Tak hanya dari penggemar tuntutan atasan atau Lembaga yang menaungi mereka juga dapat membuat para calon Idol K-Pop tertekan, seperti kontrak yang terikat agensi selama bertahun-tahun, dan pembagian upah yang tidak seimbang, selain penggemar yang menuntut fisik yang sempurna dari seorang K-Pop Idol agensi juga dapat menuntut merekan untuk mengubah penampilan fisik mereka, seperti diet ekstrim, operasi plastic atau gaya kepribadian mereka yang harus sesuai dengan keinginan agensi tersebut. 

Selain masalah kontroversial oleh para calon k-Pop Idol, diantara para penggemar juga seringkali mendapat masalah. Penggemar yang dapat dibilang fanatic, berlebihan, obsesi, adiktif, dan juga konsumtif, hal-hal tersebut merupakan sikap yang negatif. Hal tersebut dapat dilihat secara langsung seperti acara-acara K-Pop yang sangat berlebihan, ataupun komunitas-komunitas online seperti memaki satu sama lain ataupun menjatuhkan sesama penggemar ataupun Idol K-Pop yang di minatinya. Kegiatan saling menjatuhkan tersebut biasanya sering disebut dengan fanwar, obsess mereka para penggemar fanatic juga dapat dilihat jika Idol yang mereka gemari terbukti melakukan kesalahan akan tetapi mereka tidak menyetujui hal itu dan kemudia membuat-buat isu di media sosial seperti X yang paling banyak komunitas K-Pop nya, mereka membuat tagar-tagar yang dapat menjadi hal kontroversial dan menimbulkan ketidak sukaan satu pihak terhadap pihak lain, mereka juga membuat tagar yang berisikian seolah idol mereka tidak melakukan suatu kesalahan tersebut. Hal-hal tersebut sudah dapat dikatakan obesesi yang negatif karena mereka rela melakukan apapun untuk membela Idol K-Pop nya, termasuk hal negatif.

Hal-hal negatif diatas mendapat banyak mendapat atau membangkitkan gerakan perlawanan, atau speak up atas kejadian yang tidak mengenakan. Beberapa para mantan Idol telah berani untuk berbicara bagaimana pengalaman mereka di dunia industry K-Pop dan bagaiman tekanan negatif yang mereka dapatkan di suatu agensi atau dari para penggemar yang fanatic. Beberapa dari mereka menuntut untuk perubahan dan perbaikan dalam industry dunia K-Pop. Selain itu perlu disadarkan untuk menjadi seorang penggemar tentu mempunyai batasan tertentu, sebagai penggemar harus lebih kritis terhadap industry K-Pop jangan membiarkan rasa gemar menutup kekritisan kita. Dengan begitu kita dapat melihat seni yang ada di Industri K-Pop dan dapat saling menguntungkan antar penggemar dan artis K-Pop yang merasa dihargai karena hasil kerja keras mereka.

 

Oleh: Ratu Awaliyah

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *