# Tags
#Uncategorized @id

Polusi Udara di Korea Selatan: Tantangan dan Upaya Penanggulangan

Sumber foto: Reuters/Kim Hong-ji

 

Korea Selatan, negara yang terkenal dengan kemajuan teknologi dan ekonomi yang pesat, menghadapi tantangan besar dalam mengelola masalah polusi udara. Masalah ini telah menjadi isu prioritas bagi pemerintah, masyarakat, dan komunitas internasional karena dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, dan ekonomi. Salah satu jenis polusi yang paling dikhawatirkan adalah partikel debu halus atau PM2.5, yang sering kali melebihi ambang batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM2.5 adalah partikel kecil yang dapat masuk ke sistem pernapasan dan aliran darah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Polusi udara di Korea Selatan memiliki sumber yang kompleks, mulai dari emisi domestik hingga polusi lintas batas, yang menambah tantangan dalam mencari solusi efektif.

Berbagai Sumber Polusi Udara

Sumber utama polusi udara di Korea Selatan melibatkan berbagai sektor. Pertama, penggunaan kendaraan bermotor di wilayah perkotaan menyumbang emisi gas buang dalam jumlah besar. Dengan populasi yang padat di kota-kota seperti Seoul, Busan, dan Incheon, konsumsi bahan bakar fosil menjadi faktor dominan dalam menciptakan polusi udara. Meskipun kendaraan listrik mulai diadopsi, mayoritas kendaraan masih menggunakan bahan bakar konvensional. Kedua, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara memainkan peran besar dalam produksi energi negara ini, tetapi sekaligus menjadi penyumbang signifikan emisi karbon dioksida dan polutan udara lainnya. Selama musim dingin, penggunaan pemanas berbahan bakar fosil juga meningkat, menambah kadar polusi. Ketiga, fenomena debu kuning atau yellow dust yang berasal dari Gurun Gobi, Tiongkok, dan Mongolia sering terbawa angin ke Semenanjung Korea selama musim semi, memperburuk kualitas udara yang sudah buruk.

Dampaknya pada Segala AspekĀ 

Dampak dari polusi udara ini sangat luas dan serius. Dari segi kesehatan, tingginya konsentrasi PM2.5 telah dikaitkan dengan peningkatan kasus penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, dan kanker paru-paru. Anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit kronis menjadi kelompok yang paling rentan. Tidak hanya itu, polusi udara juga memiliki dampak terhadap kesehatan mental, termasuk peningkatan tingkat stres dan kecemasan akibat paparan berkepanjangan. Selain itu, dampak lingkungan dari polusi udara meliputi kerusakan ekosistem, pencemaran air, dan penurunan kualitas tanah. Fenomena hujan asam yang dihasilkan dari sulfur dioksida dan nitrogen oksida juga dapat merusak hutan dan pertanian. Dari perspektif ekonomi, biaya kesehatan yang tinggi akibat penyakit terkait polusi menjadi beban besar bagi masyarakat dan pemerintah. Polusi udara juga mengurangi produktivitas tenaga kerja, karena meningkatnya absensi akibat penyakit. Industri pariwisata pun terkena dampaknya, dengan penurunan jumlah wisatawan yang menghindari kunjungan selama masa kualitas udara memburuk.

Kebijakan dan Langkah Pemerintah dalam Menanggulangi PolusiĀ 

Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Korea Selatan telah mengadopsi berbagai kebijakan dan inisiatif. Salah satu langkah utama adalah mengurangi ketergantungan pada pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dengan meningkatkan investasi dalam energi terbarukan, seperti energi surya dan angin. Beberapa pembangkit listrik bahkan ditutup sementara selama periode polusi tinggi sebagai langkah darurat. Selain itu, pemerintah juga mendorong adopsi kendaraan ramah lingkungan seperti mobil listrik dan berbahan bakar hidrogen. Subsidi diberikan kepada masyarakat untuk mendorong penggunaan kendaraan ini, dan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya terus diperluas. Di sektor transportasi umum, pemerintah meningkatkan efisiensi dan kapasitas untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Hal ini sejalan dengan kampanye publik untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilih opsi transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Selain upaya domestik, Korea Selatan juga aktif dalam kolaborasi internasional untuk mengatasi polusi lintas batas. Bersama dengan Tiongkok dan Jepang, negara ini berpartisipasi dalam program Northeast Asia Clean Air Partnership, yang bertujuan untuk berbagi data dan teknologi dalam mengurangi emisi. Kerja sama ini penting karena sebagian besar polutan yang mencapai Korea Selatan berasal dari negara-negara tetangganya, terutama selama musim tertentu. Di tingkat lokal, pemerintah telah mengembangkan sistem peringatan dini polusi udara yang memungkinkan masyarakat memantau kualitas udara secara real-time melalui aplikasi dan situs web. Informasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti mengenakan masker atau membatasi aktivitas luar ruangan pada saat tingkat polusi tinggi.

Partisipasi Masyarakat Penentu Keberhasilan KebijakanĀ 

Keberhasilan kebijakan pemerintah juga sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Masyarakat Korea Selatan didorong untuk berperan dalam mengurangi polusi udara dengan cara-cara sederhana namun berdampak besar, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mendukung produk ramah lingkungan, dan berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan. Kampanye penghijauan kota, seperti penanaman pohon di area perkotaan, telah menjadi langkah yang populer dan efektif untuk meningkatkan kualitas udara. Kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan juga mulai tumbuh, terutama di kalangan generasi muda yang semakin peduli terhadap isu perubahan iklim.

Tantangan yang Perlu Dihadapi

Tentu saja masih ada tantangan yang harus dilakukan. Sumber daya yang terbatas, resistensi dari industri berbasis batu bara, dan kebutuhan akan kolaborasi yang lebih erat dengan negara lain menjadi hambatan dalam mencapai tujuan kualitas udara yang lebih baik. Namun, kombinasi dari kebijakan pemerintah, inovasi teknologi, dan perubahan perilaku masyarakat menunjukkan bahwa Korea Selatan berada di jalur yang benar untuk mengurangi dampak buruk polusi udara.

 

Oleh: Alvin Romadhon

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *