# Tags
#Drama #Ekonomi

Peran Besar K-Drama dalam Menggerakkan Perekonomian Korea Selatan

Sumber foto: The Singapore Women’s Weekly

 

K-drama atau biasa disebut dengan Drama Korea yang mengacu pada drama televisi di Korea dalam sebuah format miniseri yang diproduksi dalam bahasa Korea. Banyak dari drama ini telah menjadi populer di seluruh Asia  dan juga internasional. Drama Korea merupakan cerita fiksi yang menggambarkan kehidupan masyarakat Korea yang diproduksi oleh orang-orang Korea Selatan yang ditayangkan di televisi Korea Selatan. Drama Korea ini berbentuk cerita bersambung yang biasanya terdiri dari 16 episode hingga 32 episode. Setiap episode berdurasi 40 menit sampai 1 jam. Hal ini sejalan dengan penjelasan Frulyndese (2016) bahwa drama Korea biasanya banyak dibuat dalam format miniseri yang terdapat 16-32 episode dengan durasi dari masing-masing episode sekitar 60-70 menit. Dalam drama Korea setiap cerita memiliki konflik atau kejadian-kejadian yang menegangkan. Melalui konflik yang terjadi didalam drama dianggap sebagai salah satu elemen yang harus ada didalam setiap cerita. dengan drama yang lain. Hal inilah yang dapat membuat perbedaan jalan cerita antara drama yang satu Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa drama Korea mengacu pada drama televisi di Korea yang menggambarkan kehidupan masyarakat Korea dengan cerita yang melibatkan berbagai konflik dan ditayangkan dalam jarak waktu tertentu.

Kehadiran drama Korea telah meningkatkan minat wisatawan internasional untuk mengunjungi Korea Selatan. Drama-drama Korea yang populer telah memamerkan keindahan alam dan budaya negara tersebut, sehingga meningkatkan kunjungan wisatawan dari 647.000 menjadi 968.000 orang pada tahun 2004.. Semakin banyak produk K-Drama yang dikonsumsi orang-orang, semakin meningkat pula ekonomi Korea. K-Drama adalah salah satu brand hasil industri kreatif yang diciptakan dengan strategi yang tepat dan selalu menciptakan inovasi. K-Drama mampu menciptakan sebuah pandangan positif bahwa K-Drama menarik bagi masyarakat internasional. Efek K-Drama secara mikro dapat dilihat dari produk-produk Korea yang dikonsumsi masyarakat dunia. Hasil dari penjualan kuliner khas korea, produk skincare, baju, elektronik dsb. Pengaruh tayangan K-Drama sangat berdampak pada kunjungan wisatawan ke Korea, dan produk apapun tentang Korea berdampak terhadap pendapatan nasional Korea. Oleh karena itu, pemerintah Korea melakukan berbagai upaya untuk terus mengembangkan K-drama. Dukungan pemerintah secara nyata berhasil mengembangkan peningkatan pembuatan K-Drama dalam rangka memajukan ekonomi Korea.

Film-film drama Korea yang sudah ditonton seluruh penggemar internasional telah memperlihatkan kecantikkan dari negara Korea Selatan, sehingga memancing minat orang untuk mengunjungi lokasi scene dalam drama Korea. Hal ini telah memberikan dorongan positif  terhadap perekonomian Korea Selatan. Kenaikan  ekonomi Korea Selatan melalui K-Drama dapat dijelaskan oleh Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi. Menurut beliau, perekonomian Korea Selatan saat ini telah bergerak dari ketergantungan pada industri manufaktur menuju sector jasa, industry kreatif, dan digitalisasi.

Dengan demikian, perekonomian Korea Selatan semakin meningkat karena adanya Demand terhadap produk budaya Korea Selatan dan menaiknya turis dari berbagai belahan dunia yang berdatangan ke negara tersebut. Pemerintah Korea Selatan menerapkan strategi branding yang dikenal sebagai “K-Brand ” dalam pemasaran produk-produk negaranya.

Dalam strategi ini, mereka fokus untuk membangun citra dan popularitas melalui penggemar lagu dan drama Korea yang sedang populer secara global. Penerapan taktik ini dilakukan pemerintah Korea Selatan dianggap berhasil  mendukung pertumbuhan ekonomi negara.Dampak dari taktik ini terlihat dalam peningkatan penjualan K-Products yang mencapai 52,5 miliar KRW atau sekitar 45,6 juta dolar AS pada tahun 2019. Selain itu, adanya peningkatan yang signifikan dalam visibilitas K-Products terutuama di wilayah Asia dan Amerika. Menurut laporan dari Foreign Pollicy Community of Indonesia (FPCI) dan Korean Foundation, pada tahun 2017 perolehan bursa konten budaya Korea Selatan mencapai 6,7 miliar dolar AS.Dari data diatas, sektor permainan online menjadi kontributor tersukses dengan pendapatan 3,77 miliar dolar AS. Industri musik menduduki posisi keempat dengan pendapatan 500 juta dolar AS. Sementara itu, penyiaran drama Korea menempati posisi kelima dengan pendapatan sebesar 420 juta dolar AS, dan sektor film mendapati pendapatan sebesar 43 juta dolar AS.

 

Oleh: Dzakiroh Najwa Nabawiyyah

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *