# Tags
#K-Pop

K-Pop dan Stigma Kesehatan Mental: Mengungkap Realita di Balik Panggung

Sumber foto: allkpop

 

K-Pop, fenomena global yang tak terbendung, telah membawa gelombang kebudayaan Korea Selatan ke seluruh dunia. Dari BTS hingga BLACKPINK, grup-grup K-Pop tidak hanya mencetak rekor penjualan dan popularitas tetapi juga menjadi simbol budaya pop dunia. Namun, di balik gemerlapnya panggung dan pengakuan internasional, ada sisi lain yang sering tersembunyi: perjuangan para idola dengan kesehatan mental mereka. Tekanan yang datang dari agensi, harapan penggemar yang tak terbatas, serta pengawasan sosial yang ketat dapat membuat kesejahteraan mental para artis terabaikan. 

Sumber foto: People.com

Ketatnya Kontrol Agensi: Sebuah Mesin Produksi Tanpa Henti

Sejak usia muda, banyak calon idola K-Pop menjalani proses pelatihan yang ekstrem. Mereka harus menghadapi jadwal latihan yang sangat padat dengan sedikit waktu untuk beristirahat. Dalam banyak kasus, agensi mengontrol hampir seluruh aspek kehidupan pribadi mereka, termasuk penampilan fisik, gaya hidup, bahkan hubungan pribadi. Sistem pelatihan yang panjang—dikenal dengan istilah idol training—sering kali berlangsung bertahun-tahun. Para trainee berjuang untuk mendapatkan kesempatan debut yang sangat kompetitif, dan hanya sedikit yang berhasil.

Setelah debut, tekanan untuk mempertahankan popularitas dan kesuksesan semakin besar. Jadwal konser, rekaman, dan kegiatan promosi yang hampir tanpa henti membuat para idola harus mengorbankan waktu tidur dan kesehatan mereka demi memenuhi tuntutan industri yang tidak kenal ampun. Selain tekanan dari agensi, ekspektasi tinggi penggemar menambah beban mental para idola. Penggemar menginginkan penampilan sempurna dari idola mereka setiap saat, tanpa memahami betapa beratnya perjuangan di balik layar. Kehidupan pribadi mereka diawasi ketat, dan sedikit kesalahan dapat memicu kritik tajam dari publik.

Stigma Kesehatan Mental di Dunia K-Pop

Meski isu kesehatan mental semakin mendapat perhatian global, di banyak budaya, termasuk Korea Selatan, topik ini masih dianggap tabu. Masyarakat Korea memiliki pandangan kuat tentang “mengatasi masalah sendirian,” sehingga banyak idola menahan perasaan demi menjaga citra dan karier mereka.

Kematian tragis Sulli pada 2019 menjadi titik balik dalam diskusi kesehatan mental di K-Pop. Sulli, yang terkenal karena kejujurannya mengenai perjuangan mentalnya, menghadapi perundungan daring yang intens dan tekanan besar sebagai seorang idola. Kepergiannya membuka mata banyak orang tentang pentingnya mendukung kesehatan mental para artis. Namun, Sulli bukan satu-satunya idola yang mengalami hal ini. Banyak idola lainnya, seperti Jimin dari BTS, telah mengungkapkan perjuangan mereka melawan kecemasan dan tekanan akibat popularitas.

Meskipun ada beberapa yang berani terbuka, stigma sosial tetap menjadi hambatan besar. Masih ada anggapan bahwa berbicara tentang kesehatan mental menunjukkan kelemahan atau ketidakprofesionalan. Tekanan ini memperburuk perasaan kesepian dan terisolasi yang dialami banyak idola, yang membuat mereka enggan mencari bantuan.

Dampak Kesehatan Mental pada Karier dan Kehidupan Pribadi

Masalah kesehatan mental dapat memengaruhi berbagai aspek karier dan kehidupan pribadi idola K-Pop. Kecemasan, depresi, dan stres berkepanjangan dapat memengaruhi performa mereka di atas panggung, mengurangi kualitas konser, rekaman, atau interaksi dengan penggemar. Ikon besar seperti G-Dragon dari BIGBANG pernah membahas pentingnya menjaga kesehatan mental di tengah tuntutan industri yang sangat besar. Ia menyatakan bahwa memberikan waktu untuk diri sendiri sangat penting agar dapat pulih dari tekanan.

Selain itu, tekanan untuk menjaga penampilan fisik yang sempurna menjadi tantangan lain bagi para idola. Banyak dari mereka yang menjalani diet ekstrem atau merasa cemas terkait bentuk tubuh mereka, yang dapat mengarah pada gangguan makan atau masalah kesehatan lainnya. Tuntutan ini tidak hanya berdampak pada fisik tetapi juga memberikan tekanan mental yang besar.

Langkah-Langkah Positif Menuju Kesadaran Kesehatan Mental

Meski tantangan yang dihadapi besar, ada tanda-tanda positif bahwa industri K-Pop mulai berubah. Beberapa agensi kini memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan mental para artis mereka. Big Hit Entertainment (HYBE), misalnya, telah memberikan dukungan kepada BTS, yang dikenal dengan keterbukaan mereka tentang masalah kesehatan mental. BTS sering berbicara tentang perjuangan mereka dengan kecemasan, dan keterbukaan ini membantu menciptakan dialog penting tentang kesehatan mental di kalangan penggemar mereka.

Selain itu, idola lain mulai lebih berani berbicara tentang pentingnya kesehatan mental. Hal ini tidak hanya membantu mereka sendiri tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk mencari bantuan ketika menghadapi masalah serupa. Langkah ini menunjukkan bahwa industri K-Pop mulai menyadari pentingnya keseimbangan antara kesuksesan dan kesejahteraan mental para artisnya.

K-Pop yang Lebih Peduli pada Kesehatan Mental

K-Pop mungkin terlihat gemerlap dan penuh prestasi, tetapi di balik panggung, banyak idola yang harus menghadapi tantangan mental yang berat. Tekanan dari agensi, ekspektasi penggemar, dan stigma sosial tentang kesehatan mental sering kali membuat kesejahteraan para idola diabaikan. Namun, dengan semakin banyaknya diskusi terbuka tentang masalah ini, ada harapan bahwa industri K-Pop dapat berubah menjadi lebih peduli.

Perubahan dalam cara masyarakat memandang kesehatan mental artis dapat membawa dampak positif besar bagi industri hiburan. Dengan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung, para idola dapat menikmati karier mereka tanpa harus mengorbankan kesejahteraan pribadi. Semoga semakin banyak agensi yang mengikuti langkah-langkah ini, dan semakin banyak artis yang merasa nyaman untuk berbicara tentang perjuangan mereka. Dengan begitu, K-Pop tidak hanya akan terus bersinar di panggung global tetapi juga menjadi contoh industri yang lebih manusiawi dan berkelanjutan.

Oleh: Vania Gadis A.

Further Reading:

Mysyk, V. (2023, April). High rates of suicides among K-pop stars: Causes and background of the problem. Paper presented at the conference, Lviv Polytechnic National University.

Sulli: K-pop star’s death prompts outpouring of grief and questions over cyber-bullying | CNN

BTS Member Jimin Opens Up About Depression in New Book, Get More Details Inside | OnlyMyHealth

Big Hit Music’s Legal Actions Against Online Harassment: Protecting BTS – Discover Latest K-Pop News, K-Drama Updates, Profiles & More | Kpopmap

G-Dragon Admits He Feels ‘Pressure Weighing Me Down Mentally’ As Korea’s Biggest Idol

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *