# Tags
#Drama #Ekonomi

Dampak K-Drama bagi Perekonomian Korea Selatan

Sumber foto: terkenal.co.id 

“Drama Korea Bukan Sekadar Hiburan Melainkan Sudah Menjadi Industri Kreatif Yang Berpotensi Menunjang Perekonomian Korea Selatan

FUN FACT

K-Drama telah menjadi kekuatan budaya yang kuat, mendorong gelombang baru dalam budaya populer dan komunikasi global. Dengan narasi yang memikat, produksi berkualitas tinggi, dan relevansi budaya yang kuat, K-Drama terus menarik perhatian dan hati penonton di seluruh dunia. Keberhasilan ini tidak hanya mencerminkan daya tarik intrinsik dari K-Drama itu sendiri, tetapi juga potensi hiburan sebagai alat untuk menjembatani perbedaan budaya dan memperkaya komunikasi global.

MENGENAL INDUSTRI HIBURAN

Perkembangan industri media massa saat ini semakin bertransformasi dari bentuk analog ke bentuk digital. Perangkat komunikasi teks, audio dan visual yang sebelumnya terpisah kini berpadu dan konvergen dalam satu perangkat transmisi yang menggabungkan fungsi media penyiaran lama ke dalam satu platform media baru. Semuanya didukung oleh jaringan global Internet, yang bahwa media massa, komputer, dan jaringan telekomunikasi saling berintegrasi atau belakangan lazim disebut sebagai konvergensi media (LaRose, 2006). Perkembangan tersebut merupakan perkembangan dari komunikasi massa yang merupakan sebuah proses dimana pesan-pesan diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonim dan heterogen. (Nurudin,2007). Sedangkan pada media massa (Bungin,2006) merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat banyak, ditinjau dari segi makna, media massa adalah sebuah alat atau sarana untuk menyebarluaskan isi berita, opini, komentar, hiburan, dan lainnya sebagainya. Drama sendiri memiliki definisi sebagai  komposisi    syair    atau    prosa    yang    diharapkan    dapat  menggambarkan  kehidupan  dan  watak  melalui  tingkah  laku  (akting)  atau  dialog  yang dipentaskan (KBBI,  2003:  275). Moulton (dalam Soediro Satoto 1991: 3)Drama adalah hidup yang ditampilkan dalam gerak. Artinya, drama dapat menggerakkan fantasi penonton/pembaca. Mereka dapat melihat kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung melalui drama.

SEJARAH K-DRAMA

Korea Selatan merupakan sebuah negara yang terletak pada di Asia Timur, dulunya korea selatan merupakan bagian dari sebuah negara yang belum terpisah satu sama lain seperti sekarang, dimana korea terbagi menjadi dua yaitu selatan dan utara. Pada tahun 1960 Korea Selatan dikenal sebagai negara yang miskin, bahkan lebih buruk dari negara Irak, Zimbabwe, dan Liberia, hal ini sempat dicatat pada majalah Time. Akan tetapi, sekarang Korea Selatan mengalami perkembangan yang pesat dan berhasil menjadi salah satu negara maju di asia bahkan berhasil menduduki pelaku utama industri dunia. Kemajuan Korea Selatan ini tidak terlepas dari masa pemerintahan Park Chung Hee yang menggunakan sistem pemerintahan secara otokratis. Pada masa pemerintahannya ia menekankan pada pembangunan industri dan budaya (Perdana, 2021).

Melalui korean pop culture yang paling diminati oleh banyak orang itu sendiri merupakan K-Drama, KPOP, film Korean Selatan, fashion dan lainnya, akan tetapi yang paling banyak digemari oleh masyarakat dunia ialah K-Drama. Drama korea merupakan penggambaran dari sebuah kehidupan di korea selatan yang memiliki banyak genre yang umumnya lebih banyak  diminati oleh kaum hawa dibandingkan kaum adam terutama di Indonesia itu sendiri. Banyak variasi genre yang disajikan dari K-Drama seperti romansa,action,horror,misteri dan lainnya. Banyak alasan mengapa orang-orang begitu menggemari KDrama diantaranya ialah bisa menjadi ajang untuk mempelajari hal baru, menghibur diri, memotivasi, menghilangkan strees dan masih banyak lagi.

DAMPAK EKONOMI KOREA SELATAN

Hadirnya drama Korea dalam kehidupan masyarakat juga memberikan pengaruh pada penonton dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu pengaruh nyata dari menonton drama Korea yakni menjadikan bahasa Korea menjadi gaya komunikasi dengan bahasa pilihan kedua selain bahasa Inggris.Dampak dari tontonan drama Korea ini mengubah gaya komunikasi seperti adanya penyisipan bahasa Korea dengan menambahkan kata-kata, seperti Anyeong, Oppa, Jinjja, Kiyowo, Gomawo, dan lain-lainnya (Cahyanti, 2011). Kemudian, seiring munculnya budaya populer Korea di Indonesia menjadikan bahasa Korea menjadi trend gaya komunikasi yang disukai para remaja dengan harapan dapat menjadi dekat dengan hal yang remaja tersebut idolakan. Menonton drama Korea dapat menjadi kebiasaan di dalam kehidupan kita, dari Kebiasaan itu dapat memunculkan ketertarikan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa Korea. Korean Wave memberikan efek yang luar biasa dalam produk yang dikenal dan budaya pertukaran antar negara yang berbeda (Rahmiati, 2012).

Hegemoni budaya Korea yang sedang terjadi memberikan pengaruh signifikan dalam sektor ekonomi, tidak hanya keuangan pribadi namun negara pun juga ikut merasakannya. Pemerintah Korea pintar mengemas budaya negaranya dalam bentuk placement advertising yang terdapat dalam beragam film dan sinetron Korea yang tayang di beragam Negara. Remaja yang memiliki kegemaran menonton Drama Korea akan memiliki kecenderungan untuk meniru atau mengikuti tren yang terdapat dalam budaya tersebut.

 

Oleh: Sapta Wiratno

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *