# Tags
#Keamanan #Politik

Mengulas Peraturan Wajib Militer Korea Selatan

Korea Selatan merupakan negara yang terletak di Asia Timur, bertetangga dengan negara maju lainnya seperti Jepang dan China. Korea Selatan merupakan negara yang berbatasan langsung dengan Korea Utara. Dua negara ini memiliki beda pemahaman akan ideologi, Korea Selatan yang menganut sistem demokrasi mengingat pengaruh AS, dan Korea Utara yang mendapat pengaruh dari Uni Soviet dan China pada masa perang Korea Utara dan Korea Selatan pada tahun 1950-an. Untuk menghindari konflik berkelanjutan dan demi sikap siap siaga, Korea Selatan menetapkan peraturan wajib militer pada tahun 1957 pasca konflik Korea Utara dan Korea Selatan.

Wajib MiliterĀ 
Wajib Militer merupakan sebuah program di Korea Selatan yang mewajibkan warga negara Korsel berjenis kelamin laki-laki yang berusia 18-28 dan sehat secara jasmani dan rohani untuk melakukan pengabdian terhadap negara dengan pelatihan berbasis militer selama kurang lebih 2 tahun. Namun, tidak menutup pintu untuk wanita mengikuti secara sukarela program wajib militer ini. Biasanya, durasi tiap angkatan akan berbeda, Angkatan Darat dan atau Marinir berdurasi selama 21 bulan, Angkatan Laut berdurasi selama 23 bulan, dan Angkatan Udara berdurasi selama 24 bulan. Kegiatan yang diikuti oleh warga negara Korsel juga beragam ketika mengikuti Wamil atau wajib militer ini. Mulai dari tes kesehatan, pelatihan dasar, pelatihan fisik seperti push-up, sit-up hingga latihan menembak.

Tujuan dan Manfaat Wajib Militer Korea Selatan
Lalu, apa saja tujuan dan manfaat wajib militer?. Tentu sangat banyak tujuan dan manfaat yang akan dirasakan bagi negara maupun warga negaranya. Wajib Militer di Korea Selatan memiliki sejumlah tujuan dan manfaat yang signifikan bagi negara dan warganya. Memperkuat Pertahanan Nasional: Wamil memastikan ketersediaan pasukan cadangan yang terlatih dan siap untuk mempertahankan negara dari ancaman eksternal. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme dan Patriotisme Melalui Wamil, warga negara diharapkan dapat mengembangkan rasa cinta terhadap negaranya dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Mengembangkan Disiplin dan Kemandirian: Pelatihan militer yang ketat dan disiplin mengajarkan nilai-nilai penting seperti tanggung jawab, kemandirian, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim. Meningkatkan Keterampilan dan Kemampuan: Peserta Wamil akan dilatih berbagai keterampilan, seperti kepemimpinan, kerja sama tim, dan penggunaan senjata, yang dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan karier profesional mereka.

Kesimpulan
Wajib militer di Korea Selatan adalah kewajiban bagi warga negara laki-laki berusia 18-28 tahun untuk menjalani pelatihan dan dinas militer selama kurang lebih 2 tahun. Tujuannya adalah untuk memperkuat pertahanan nasional, menumbuhkan nasionalisme, disiplin, dan keterampilan. Industri hiburan, terutama K-Pop, juga terkena dampaknya karena banyak idola pria harus hiatus sementara. Meskipun begitu, beberapa idola mampu mempertahankan popularitas mereka. Masa depan wajib militer masih diperdebatkan, dengan kemungkinan penghapusan, pengurangan durasi, atau penerapan pada perempuan. Pemerintah harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi keamanan, demografi, dan aspirasi masyarakat, untuk menentukan arah kebijakan wajib militer di masa depan.

Sumber foto: X (@bts_twt)

Idol K-Pop dan Wajib MiliterĀ 

Wajib Militer juga berdampak pada industri hiburan Korea Selatan, terutama K-Pop. Banyak idola K-Pop pria yang harus menjalani Wamil di puncak karier mereka, menyebabkan hiatus sementara dari kegiatan hiburan. Hal ini dapat mempengaruhi popularitas dan pendapatan mereka. Namun, beberapa idola berhasil mempertahankan popularitas mereka bahkan setelah menjalani Wamil. Seperti halnya BTS yang para anggotanya masih menjalani wamil hingga sekarang, comeback mereka dalam dunia hiburan sangat dinanti-nanti mengingat mereka adalah raksasa dalam industri K-Pop.

Para anggota BTS diperkirakan akan menyelesaikan Wajib Militernya pada tahun 2025 ini. Tentu kembalinya mereka sangat dinanti-nanti para penggemar BTS dan para penikmatnya masih menunggu apa action berikutnya dari para anggota BTS. Tidak hanya BTS salah satu group band yang melegenda di kalangan anak muda pada kalanya yaitu Super Junior juga tetap menjalani wajib militer. Hal ini merujuk pada peraturan yang menyatakan bahwasannya warga negara Korea Selatan yang berjenis kelamin laki-laki dan sehat, berusia mulai dari 19-28 tahun wajib menjalani wajib militer.

Tidak harus langsung di usia 18 tahun untuk memulai wajib militer, para warga negara diberi jangka waktu hingga usia 28 tahun untuk menjalani wajib militer. Seperti halnya beberapa anggota BTS yang menjalani wajib militer baru pada usia 28-30 tahun. Mengingat mereka masih menjalani beberapa ajang yang cukup besar di industri musik, maka ada kompensasi tertentu untuk mereka menjalani wajib militernya.

Masa Depan Wajib Militer

Seiring dengan perkembangan zaman, wajib militer di Korea Selatan terus mengalami perubahan dan adaptasi. Beberapa isu yang menjadi perdebatan adalah mengenai kemungkinan penghapusan wajib militer, pengurangan durasi, atau pemberlakuan wajib militer bagi perempuan. Pemerintah Korea Selatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi keamanan, demografi, dan aspirasi masyarakat, dalam menentukan arah kebijakan wajib militer di masa depan.erubahan demografis, seperti penurunan angka kelahiran dan populasi usia produktif, juga menjadi pertimbangan penting dalam merancang kebijakan wajib militer di masa depan. Selain itu, perkembangan teknologi dan perubahan lanskap keamanan global juga dapat mempengaruhi kebutuhan dan bentuk wajib militer.

Pemerintah Korea Selatan perlu mempertimbangkan semua faktor ini, termasuk kondisi keamanan, demografi, dan aspirasi masyarakat, dalam menentukan arah kebijakan wajib militer di masa depan. Keputusan tentang masa depan wajib militer harus dibuat dengan hati-hati dan bijaksana, dengan mempertimbangkan semua potensi dampak positif dan negatif. Di satu sisi, penghapusan atau pengurangan wajib militer dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial, seperti peningkatan tenaga kerja produktif dan kebebasan individu. Namun, di sisi lain, hal ini juga dapat menimbulkan risiko keamanan dan melemahkan pertahanan nasional. Oleh karena itu, pemerintah Korea Selatan perlu melakukan dialog dan konsultasi publik yang luas untuk mendengarkan berbagai pandangan dan mencapai konsensus nasional tentang masa depan wajib militer.

 

Oleh: Erfian Ananta Iskandar

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *