Korea Selatan telah lama menarik perhatian dunia dengan gelombang budaya pop yang dikenal sebagai Gelombang Korea atau memiliki sebutan lain yaitu hallyu. Dari musik K-Pop hingga drama Korea, pengaruhnya telah mencapai hampir setiap sudut dunia. Namun, terlepas dari semua modernisasi dan globalisasi, akar tradisional Korea tidak pernah hilang. Dalam perjalanan ini, idola dan aktris memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya Korea dan mempromosikannya kepada generasi muda baik di dalam maupun luar negeri.
Revitalisasi Hanbok sebagai Busana Modern
Hanbok, pakaian tradisional Korea, telah menjadi simbol identitas budaya negara tersebut selama berabad-abad. Akan tetapi, di zaman modern, penggunaannya kini terbatas pada acara-acara khusus seperti pernikahan dan perayaan adat. Idola dan aktris telah memainkan peran penting dalam menghidupkan kembali popularitas hanbok dengan mengadaptasinya ke selera modern. Misalnya, beberapa grup K-pop, seperti BTS dan BLACKPINK, mengenakan hanbok yang didesain ulang dalam video musik, konser, dan pemotretan mereka. Misalnya, BTS mengenakan hanbok modern dalam video “IDOL” mereka, sementara BLACKPINK memadukan hanbok dengan gaya modern atau urban dalam video “How You Like That” mereka. Desain hanbok ini mencerminkan perpaduan tradisi dan tren mode global, yang menarik perhatian warga Korea muda dan penggemar internasional.
Aktris seperti Kim Tae-ri dan Park Eun-bin juga mempopulerkan hanbok melalui drama periode. Drama-drama ini seringkali menggambarkan kostum tradisional Hanbok dengan sangat detail, menyampaikan seperti apa kehidupan di masa lalu dengan tetap mempertahankan pesonanya dan memberikan pendidikan visual tentang budaya tradisional modern. Menurut statistik, penayangan global drama sejarah Korea telah meningkat sebesar 25% selama lima tahun terakhir, sebagian disebabkan oleh unsur budaya seperti hanbok.
Pemerintah Korea juga mendukung acara seperti Pekan Budaya Hanbok untuk mempromosikan Hanbok sebagai pakaian sehari-hari. Idola seperti IU dan aktris Jun Ji-hyun sering menjadi wajah dari kampanye ini, menampilkan keserbagunaan hanbok, yang dapat dikenakan dalam berbagai situasi, dari santai hingga formal.
Menghidupkan Musik Tradisional Korea
Musik tradisional Korea seperti gugak (musik klasik) dan pansori (narasi musik korea) mungkin tidak lagi populer di kalangan anak muda. Namun, beberapa idola mencoba menghidupkan kembali tradisi ini dengan memasukkan unsur-unsur musik tradisional ke dalam karya mereka. Sebagai contoh, “IDOL” milik BTS menggunakan unsur-unsur musik tradisional Korea, yaitu janggu (gendang tradisional), dalam aransemen lagunya. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman bermusik tetapi juga menghadirkan sisi budaya Korea yang lebih dalam kepada penggemar di seluruh dunia.
Selain itu, beberapa musisi, seperti penyanyi gugak muda berbakat Song Sohee, telah berkolaborasi dengan idola K-pop untuk menciptakan kolaborasi lintas genre. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa musik tradisional Korea masih penting dan dapat berkembang mengikuti tren modern.
Promosi Tradisi Melalui Media Sosial
Era digital memberikan kesempatan besar bagi para idola dan aktris untuk menyebarkan budaya tradisional Korea. Dengan jutaan pengikut di berbagai platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube, mereka membagikan konten yang menampilkan berbagai elemen budaya Korea, termasuk masakan tradisional, upacara minum teh, dan kerajinan tangan seperti hanji (seni kertas). Itu mungkin. Misalnya, idola seperti Jisoo BLACKPINK dan aktris Park Shin Hye sering berbagi video tentang masakan tradisional Korea seperti kimchi dan cara mengenakan hanbok. Video ini tidak hanya menghibur para penggemar di seluruh dunia, tetapi juga mendidik.
Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga merupakan alat pengajaran yang efektif. Penggemar di seluruh dunia dapat mempelajari sesuatu dan terinspirasi untuk mengeksplorasi budaya Korea lebih jauh.
Partisipasi dalam Kampanye Budaya
Banyak idol Girlgroup dan Boygroup serta aktris juga berpartisipasi dalam kampanye yang didukung pemerintah untuk mempromosikan budaya Korea. Contohnya termasuk kampanye “Kunjungi Korea” dan “K-Culture Roadshow”, di mana mereka bertindak sebagai duta budaya. Peran ini memberi mereka platform untuk mendiskusikan pentingnya melestarikan tradisi bahkan di tengah tren globalisasi yang kuat. Misalnya, aktor
Song Joong Ki berperan sebagai duta untuk beberapa kampanye budaya yang mempromosikan situs bersejarah seperti istana Joseon dan desa tradisional. Melalui pengaruhnya yang besar, para idola dan aktris ini mampu menarik perhatian dunia terhadap kekayaan sejarah dan budaya Korea Selatan.
Menjaga Tradisi di Tengah Modernitas
Di balik semua upaya ini ada pesan yang jelas yaitu Modernisasi tidak harus menghancurkan tradisi. Sebaliknya, tradisi dapat beradaptasi dan berkembang di zaman modern. Idola dan aktris Korea menunjukkan bahwa budaya tradisional dapat tetap hidup dengan cara yang bermakna dan menarik bagi generasi modern.
Generasi muda Korea sering merasa terjebak antara budaya lokal dan pengaruh global, dan mereka beralih ke idola dan aktris ini untuk mengingatkan mereka tentang akar mereka. Sementara itu, masyarakat internasional dapat belajar bahwa budaya tradisional merupakan bagian integral dari identitas nasional dan harus dihargai dan dilestarikan.
Idola dan aktris Korea telah menunjukkan hasrat mereka untuk melestarikan dan menyebarkan budaya Korea ke dunia dengan berbagai cara, mulai dari mengenakan hanbok modern hingga mempromosikan musik tradisional. Upaya mereka tidak hanya memperkaya identitas nasional tetapi juga memperkuat citra budaya Korea di panggung global. Di masa kita yang berubah cepat, mereka berfungsi sebagai jembatan penting antara masa lalu dan masa depan, mengingatkan kita bahwa tradisi adalah akar yang menggerakkan pohon kemajuan.