# Tags
#Budaya #Sosial

Budaya Sauna dan Jjimjilbang di Korea Selatan: Tempat Relaksasi atau Sekadar Gaya Hidup?

Jjimjilbang (찜질방), atau pemandian umum khas Korea Selatan, telah lama menjadi bagian dari budaya Masyarakat Korea Selatan. Lebih dari sekadar tempat untuk membersihkan diri, jjimjilbang berfungsi sebagai ruang sosial di mana orang-orang dari berbagai latar belakang berkumpul untuk beristirahat dan bersosialisasi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan gaya hidup, apakah jjimjilbang masih menjadi tempat relaksasi yang esensial, atau justru bergeser menjadi sekadar tren gaya hidup?

Jjimjilbang Sebagai Ruang Relaksasi Tradisional

Sejak dahulu, jjimjilbang digunakan sebagai tempat di mana orang-orang bisa melepas penat setelah bekerja seharian. Dilengkapi dengan sauna panas, kolam air dingin, hingga ruangan garam dan batu panas, jjimjilbang menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Bagi masyarakat Korea Selatan  kehangatan sauna dipercaya mampu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi stres, dan membantu tubuh mengeluarkan racun melalui keringat. Banyak orang Korea yang menganggap kunjungan ke jjimjilbang sebagai cara efektif untuk meredakan kelelahan fisik dan mental.

Selain manfaat kesehatan, jjimjilbang juga menjadi tempat bagi keluarga dan teman untuk menghabiskan waktu bersama. Dalam banyak kasus, masyarakat Korea menganggap jjimjilbang sebagai tempat rekreasi terjangkau yang dapat dinikmati siapa saja tanpa perlu biaya besar. Dengan fasilitas yang sering kali mencakup restoran, area tidur, dan bahkan ruang karaoke, jjimjilbang menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghabiskan waktu dengan santai

Jjimjilbang Sebagai Tren dan Hiburan

Dalam beberapa tahun terakhir, jjimjilbang tidak hanya berfungsi sebagai tempat relaksasi, tetapi juga mengalami transformasi menjadi bagian dari gaya hidup modern. Media sosial dan industri hiburan Korea turut mempopulerkan jjimjilbang sebagai destinasi yang “instagrammable”. Banyak wisatawan asing yang tertarik mencoba pengalaman jjimjilbang setelah melihatnya dalam drama Korea atau vlog para influencer. Hal ini menyebabkan beberapa jjimjilbang beradaptasi dengan menambahkan fasilitas yang lebih mewah, seperti spa eksklusif, co-working space, dan layanan kecantikan.

Beberapa tempat bahkan mengubah konsep tradisionalnya menjadi lebih modern dengan interior yang lebih menarik secara visual, serta menambah fasilitas tambahan seperti kolam renang atau ruang hiburan yang lebih canggih. Perubahan ini memang memperluas daya tarik jjimjilbang, tetapi di sisi lain juga membuatnya bergeser dari tujuan utamanya sebagai tempat relaksasi sederhana. Meskipun demikian, transformasi ini telah berhasil menarik banyak pengunjung muda yang mencari pengalaman baru, membuat jjimjilbang lebih relevan bagi generasi saat ini.

Menurunnya Popularitas di Kalangan Generasi Muda

Meskipun masih banyak yang mengunjungi jjimjilbang, tren ini mengalami penurunan di kalangan generasi muda Korea Selatan. Banyak anak muda yang lebih memilih kafe atau tempat hiburan lain sebagai sarana relaksasi. Salah satu alasan utama adalah faktor kebersihan dan privasi, mengingat jjimjilbang adalah ruang komunal di mana banyak orang berbagi fasilitas yang sama. Beberapa anak muda merasa kurang nyaman dengan pengaturan ini, lebih memilih tempat yang lebih pribadi dan terjaga kebersihannya.

Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak besar terhadap budaya jjimjilbang. Banyak tempat pemandian umum terpaksa tutup atau mengalami penurunan jumlah pengunjung karena kekhawatiran akan kebersihan dan kesehatan. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi mempercepat pergeseran dari budaya jjimjilbang sebagai kebutuhan sehari-hari menjadi lebih sekadar hiburan atau pengalaman sekali coba bagi wisatawan. Hal ini semakin menegaskan bahwa fungsi jjimjilbang kini lebih bersifat opsional, bukan kebutuhan utama.

Relaksasi atau Sekadar Tren?

Jjimjilbang tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Korea Selatan, tetapi fungsinya kini mengalami pergeseran. Bagi generasi yang lebih tua, jjimjilbang masih merupakan tempat relaksasi yang menawarkan manfaat kesehatan dan interaksi sosial. Namun, bagi generasi muda, jjimjilbang lebih sering dipandang sebagai pengalaman unik yang bisa dicoba sesekali, bukan sebagai bagian dari rutinitas mereka. Dengan modernisasi yang terus berkembang, jjimjilbang mungkin akan terus beradaptasi agar tetap relevan di tengah perubahan tren.

Namun, pertanyaan yang tetap menarik adalah apakah jjimjilbang akan bertahan sebagai tempat relaksasi sejati atau hanya sekadar menjadi tren gaya hidup yang akhirnya memudar. Seiring dengan perubahan zaman dan gaya hidup yang terus berkembang, kita dapat mengamati apakah budaya sauna dan jjimjilbang di Korea Selatan akan kembali menemukan kepopularitasnya atau berubah menjadi tempat hiburan semata.

 

Oleh: Fatinaura Shahira

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *