Era pendudukan Jepang di Korea (1910-1945) membawa pengaruh pada budaya kuliner Korea, termasuk pada hidangan nasi gulung rumput laut. Orang Korea terinspirasi oleh “norimaki”, hidangan sushi gulung Jepang, dan mulai menggunakan nasi vinegared dan berbagai isian modern seperti telur dadar, bayam, dan wortel. Hal ini menandai lahirnya kimbab seperti yang kita kenal sekarang. Setelah Korea Selatan merdeka, kimbab semakin populer sebagai makanan praktis dan terjangkau. Kemudahan pembuatannya dan variasi isian yang tak terbatas membuatnya digemari oleh semua kalangan. Kimbab mulai dijual di toko-toko pinggir jalan, restoran, dan supermarket, menjadi hidangan favorit untuk sarapan, makan siang, dan camilan. Popularitas kimbab melampaui batas Korea Selatan dan menjadi fenomena global. Penyebaran budaya Korea, yang dikenal sebagai “Korean Wave” atau “Hallyu”, turut mendongkrak popularitas kimbab di berbagai negara. Kimbab mudah ditemukan di restoran Korea di seluruh dunia, bahkan mulai diadaptasi dengan selera lokal dengan isian dan variasi yang unik. Kimbab bukan hanya hidangan yang lezat, tetapi juga memiliki makna budaya yang mendalam bagi masyarakat Korea. Kimbab sering disajikan dalam acara-acara spesial seperti piknik, festival, dan perayaan keluarga. Proses pembuatan kimbab bersama-sama (kimbab party) menjadi momen kebersamaan dan kehangatan yang mempererat hubungan antar keluarga dan teman. Kimbab telah menempuh perjalanan panjang dari hidangan tradisional sederhana menjadi ikon kuliner Korea Selatan yang mendunia. Perpaduan rasa gurih, praktis, dan penuh warna menjadi daya tarik utama kimbab. Di balik kelezatannya, terdapat nilai budaya dan tradisi yang diwariskan turun-temurun, menjadikan kimbab lebih dari sekedar hidangan, tetapi juga simbol identitas dan kebersamaan bagi seluruh masyarakat Korea. Budaya makanan Korea adalah aspek yang kaya dan dinamis dari masyarakat Korea, yang dibentuk oleh sejarah, geografi, dan masyarakatnya. Dari hidangan tradisional seperti kimchi dan bibimbap hingga masakan fusion modern, makanan Korea adalah cerminan warisan budaya negara tersebut. Penekanan pada keseimbangan, harmoni, dan komunitas adalah inti dari masakan Korea, menjadikannya pengalaman kuliner yang unik dan menyenangkan.