Gastro Diplomasi : Tteokbokki sebagai makanan Korea yang terkenal di Indonesia
Gastro Diplomasi korea selatan
melalui Tteokbokki

Makanan Korea yang Mendunia di Indonesia.
Kehadirannya di berbagai kedai makan dan festival kuliner di Indonesia tidak hanya menyajikan hidangan lezat, namun juga memberikan jendela bagi Indonesia untuk merasakan dan mengapresiasi kekayaan cita rasa dan budaya Korea melalui diplomasi gastro yang dijalankan secara gemilang.
Dalam era globalisasi, tidak hanya perdagangan barang dan jasa yang berkembang pesat, tetapi juga pertukaran budaya melalui makanan. Di Indonesia makanan korea yang menjadi favorit banyak orang, terutama di kalangan anak muda yang gemar untuk mengeksplorasi kuliner adalah tteokbokki. Tteokbokki atau sering dieja sebagai tteopoki adalah hidangan pedas khas Korea yang terbuat dari tepung beras yang dibentuk memanjang dan diberi saus gochujang. Sebelum membahas lebih lanjut tentang bagaimana tteokbokki menjadi begitu populer di Indonesia, penting bagi kita untuk melihat sejarahnya. Tteokbokki pertama kali diperkenalkan pada abad ke-19, saat era Dinasti Joseon di Korea. Makanan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin dengan daging sapi, bagogari, kecambah, kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang, tetapi seiring dengan berjalannya waktu hidangan ini terdiri dari tteok (kue beras) yang dimasak dengan saus pedas , tteokbokki mengalami evolusi dengan penambahan bahan seperti telur, odeng (fish cake), dan bahan lainnya. Dengan cita rasa pedas manis yang khas, tteokbokki dengan cepat menarik perhatian masyarakat Indonesia yang gemar mencoba makanan baru. Selain itu, kehadiran K-Pop dan drama Korea yang sangat populer di Indonesia juga turut mempengaruhi minat masyarakat terhadap makanan Korea. Hal ini dalam konsep hubungan internasional merupakan salah satu contoh dari gastro diplomasi.
Lalu apa itu gastro diplomasi? Konsep gastro diplomasi merujuk pada penggunaan makanan sebagai alat untuk mempromosikan budaya suatu negara. Seperti Korea Selatan, melalui Kementerian Pangan, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, telah mempromosikan makanan Korea ke seluruh dunia dengan tujuan memperkenalkan kekayaan kuliner mereka melalui pameran makanan internasional dan restoran Korea di berbagai negara. Di indonesia makanan korea pertama kali diperkenalkan melalui restoran-restoran Korea yang mulai bermunculan sejak beberapa tahun yang lalu. Salah satu hal yang membuat tteokbokki begitu menarik adalah variasi yang dilakukan oleh para penjual. Di Indonesia, beberapa restoran bahkan membuat kreasi tteokbokki dengan tambahan topping lokal seperti bakso, sosis, atau keju. Hal ini menunjukkan adanya adaptasi dan penggabungan budaya kuliner Korea dengan cita rasa lokal Indonesia. Eksistensi makanan korea seperti tteokbokki di Indonesia tidak hanya sekadar menjadi makanan asing, tetapi telah menjadi bagian dari budaya kuliner di negara ini. Restoran-restoran Korea yang menyajikan tteokbokki sering kali ramai dikunjungi, baik oleh pencinta makanan Korea maupun mereka yang penasaran ingin mencoba sesuatu yang baru. Bahkan baru-baru ini tteokbokki telah dibuat sedemikian rupa dalam bentuk kemasan sangking banyaknya penggemar dari makanan korea yang satu ini , akhirnya terbentuklah berbagai bentuk kemasan cepat saji agar memudahkan penggemarnya untuk dapat menikmatinya kapanpun dan dimanapun. Hal ini juga terlihat pada perkembangan restoran korea yang sangat beragam di Indonesia yang tidak lain dan tidak bukan disebabkan karena tingginya antusias dari warga Indonesia terhadap makanan makanan khas korea.
Kehadiran tteokbokki di Indonesia tidak hanya sekadar memperkaya pilihan kuliner, tetapi juga memiliki dampak yang lebih dalam. Yang pertama tteokbokki telah membuka peluang bisnis baru bagi pengusaha restoran di Indonesia, terutama yang berfokus pada makanan internasional. Hal ini menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal. Kedua, masyarakat Indonesia yang mencicipi tteokbokki juga turut memperluas pandangan mereka terhadap budaya Korea , dengan menjajaki rasa baru, mereka juga membuka diri terhadap nilai-nilai dan tradisi dari negara tersebut. Disisi lain bagi Korea Selatan, keberhasilan tteokbokki masuk ke pasar Indonesia merupakan pencapaian besar dalam upaya mempromosikan budaya mereka , selain meningkatkan citra negara sebagai penghasil makanan berkualitas, kehadiran tteokbokki di Indonesia juga memperkuat hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan , hal ini dapat menjadi titik awal untuk kerjasama lebih lanjut dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam hal kuliner, tetapi juga ekonomi, pendidikan, dan budaya. Dengan demikian, tteokbokki adalah contoh yang menarik bagaimana gastro diplomasi Korea telah berhasil mempengaruhi eksistensi makanan Korea, seperti tteokbokki, di Indonesia. Melalui tteokbokki, tidak hanya rasa pedas yang dinikmati, tetapi juga hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan yang semakin erat , dampak positifnya terasa tidak hanya dalam hal kuliner dan ekonomi, tetapi juga dalam memperluas wawasan dan memperdalam pengertian akan budaya satu sama lain. Gastro diplomasi bukan hanya soal makanan, tetapi juga soal jembatan budaya yang memperkaya pengalaman kita semua. Dengan tteokbokki, Indonesia tidak hanya menikmati makanan lezat, tetapi juga merasakan kehangatan budaya Korea dalam setiap suapan.